Senin 04 Dec 2023 10:55 WIB

Resmi Difungsikan, Warga Kuningan Bisa Nikmati Jalan Mulus Cisantana–Cipari

Jalan Cisantana–Cipari memiliki peran strategis dalam mendukung sektor pariwisata.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Bupati Kuningan, Acep Purnama.
Foto: diskominfo Kabupaten Kuningan
Bupati Kuningan, Acep Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Jalan baru Cisantana–Cipari kini bisa dinikmati warga di Kabupaten Kuningan. Jalan yang memiliki panjang 2,2 kilometer dan lebar tujuh meter itu diharapkan bisa menjadi solusi kemacetan dan mendukung pariwisata di daerah tersebut.

Peresmian jalan baru itu dilakukan oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama, sehari sebelum lengser dari jabatannya, Ahad (3/12/2023). Kegiatan itu juga menyelaraskan dengan Hari Peringatan Bakti PU ke-78 dan Aksi Daerah untuk memperingati Hari Jalan Tahun 2023.

Acep pun mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah memberikan bantuan dalam pembangunan jalan tersebut. Menurutnya, jalan baru Cisantana – Cipari memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di daerah Cigugur dan Cisantana.

Selama ini, kawasan Cisantana, Palutungan, dan Puncak dikenal memiliki potensi pariwisata yang besar. Karenanya, keberadaan jalan itu diyakini memberikan dampak positif pada sektor pariwisata dan distribusi di wilayah tersebut, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.

‘’Pembangunan jalan Cipari-Cisantana sangat penting bagi pengembangan pariwisata di daerah itu,’’ kata Acep.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Kuningan, I Putu Bagiasna. Dia menjelaskan, jalan lingkar itu memiliki peran penting dalam memecahkan masalah kemacetan dan meningkatkan aksesibilitas ke kawasan wisata Palutungan dan Gunung Ciremai.

‘’Meski APBD terbatas, namun pembangunan jalan ini berhasil diselesaikan oleh Balai Besar Pengembangan Jalan Nasional Daerah Khusus Ibukota (DKI)-Jawa Barat Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),’’ tukas Putu Bagiasna.

Pertumbuhan pesat lokasi wisata dan rumah makan di sekitar jalan lingkar menunjukkan dampak positif proyek itu terhadap sektor pariwisata. Sebelum pembangunan jalan itu dilakukan, kendaraan sering menumpuk dan terjadi kecelakaan di simpang Tanjakan Dablu karena geometrik simpang yang diluar standar.

‘’Arus lalu lintas yang sulit terkendali menuju kawasan wisata kini mendapatkan solusi dengan beroperasinya jalan lingkar ini,’’ cetus Putu Bagiasna. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement