Selasa 05 Dec 2023 12:13 WIB

Tinjau Longsor di Sisi Jalan Banjarwangi, Bupati Garut Dorong Perbaikan

Upaya perbaikan dikoordinasikan dengan jajaran Dinas Bina Marga Jabar.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan mengecek lokasi longsor di Jalan Banjarwangi-Cikajang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (4/12/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut
Bupati Garut Rudy Gunawan mengecek lokasi longsor di Jalan Banjarwangi-Cikajang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (4/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — ​​Bupati Garut Rudy Gunawan meninjau tembok penahan tanah (TPT) yang longsor di sisi Jalan Banjarwangi-Cikajang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Ia mendorong perbaikan segera dilakukan.

Sebelumnya dilaporkan terjadi longsor di sejumlah titik wilayah Kecamatan Banjarwangi pada Jumat (1/12/2023). Salah satunya di ruas Jalan Banjarwangi-Cikajang. Menurut Bupati, terjadinya longsor pada TPT itu disebabkan adanya erosi akibat hujan dengan intensitas tinggi. Panjang area terdampak longsor disebut sekitar 15 meter.

Baca Juga

Bupati mengatakan, akan mendorong perbaikan di lokasi terdampak longsor itu dengan menggunakan bored pile. Untuk perbaikan itu, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan jajaran Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar. “Besok sudah langsung ditangani,” kata dia, Senin (4/12/2023).

Menurut Bupati, ruas Jalan Banjarwangi-Cikajang terbilang rawan terdampak longsor, terlebih saat musim hujan. Karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut ingin membuat jalur alternatif lain dari Kecamatan Cilawu ke Cikajang. Jalur alternatif itu disebut belum selesai karena sejumlah permasalahan. “Mudah-mudahan nanti bisa dilanjutkan,” ujar dia.

Bantuan perbaikan rumah terdampak bencana

Selain melihat lokasi terdampak longsor di Kecamatan Banjarwangi, Bupati mengatakan, jajaran pemkab meninjau rumah yang rusak akibat bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah. Menurut dia, Pemkab Garut akan berupaya membantu perbaikan rumah warga yang rusak terdampak bencana ini.

“Jadi, kerusakan-kerusakan rumah nanti akan diganti maksimal Rp 25 juta. Mungkin ada yang Rp 2 juta, ada yang Rp 5 juta, tapi kalau hilang rumahnya itu diberikan Rp 25 juta. Anggarannya berasal dari BTT (Belanja Tidak Terduga) karena (bencana) hidrometeorologi,” kata Bupati.

Bupati pun mengimbau masyarakat Garut agar tetap waspada akan potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement