Selasa 05 Dec 2023 23:56 WIB

Polres Cianjur Gencarkan Patroli di Titik Rawan Tawuran Pelajar

Sebulan terakhir polisi mengamankan puluhan pelajar yang hendak tawuran.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Tawuran.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
(ILUSTRASI) Tawuran.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Aksi tawuran yang melibatkan pelajar masih terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hal itu menjadi atensi Polres Cianjur. Terlebih ada siswa yang didapati membawa senjata tajam.

Kepala Polres (Kapolres) Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, pihaknya berupaya menggencarkan patroli untuk mencegah tawuran pelajar, khususnya saat waktu pulang sekolah.

Baca Juga

“Sejumlah titik rawan dijadikan lokasi tawuran menjadi fokus petugas saat menggelar patroli. Seperti Jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan lingkar timur. Patroli juga ditingkatkan di sejumlah sektor, melibatkan jajaran polsek,” kata Kapolres.

Menurut Kapolres, selama satu bulan terakhir, petugas yang berpatroli bisa membubarkan sejumlah aksi tawuran dan mengamankan puluhan pelajar yang hendak tawuran. Polisi juga menemukan ada yang membawa senjata tajam.

Kapolres mengatakan, pelajar yang membawa senjata tajam diproses lebih lanjut. Sementara sebagian besar pelajar yang terlibat tawuran itu dibina sebelum dikembalikan kepada orang tuanya.

“Sebelum dipulangkan, mereka diminta mencium dan mencuci kaki orang tuanya masing-masing. Jika kembali mengulangi perbuatan yang sama, mereka akan ditindak secara hukum, sehingga akan merugikan masa depannya karena harus menjalani hukuman,” kata Kapolres.

Pada Senin (4/12/2023), ada tiga pelajar yang diamankan polisi karena diduga hendak tawuran di kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan. “Ketiganya ditangkap petugas yang sedang berpatroli, mendapat informasi dari warga. Saat ditangkap, petugas menemukan senjata tajam jenis celurit yang disembunyikan di dalam tas salah seorang pelajar,” kata dia.

Selain menggencarkan patroli, Kapolres mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah guna mencegah pelajar terlibat tawuran dan tindak kekerasan lainnya. “Berbagai upaya dilakukan agar mereka tidak melakukan hal yang sama karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement