Ahad 10 Dec 2023 23:49 WIB

Bansos UMKM Hingga Rp 4 Miliar Disalurkan di Kabupaten Bandung

Diharapkan masyarakat penerima manfaat dapat berdaya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Umkm. Ilustrasi
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO
Umkm. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi VIII DPR RI menyalurkan bantuan sosial (bansos) melalui Kementerian Sosial (Kemensos) untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung hingga mencapai Rp 4 miliar dalam setahun.  Diharapkan bantuan tersebut dapat memberdayakan masyarakat.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan penyaluran bansos untuk program pemberdayaan ekonomi mencapai empat miliar per tahun. Diharapkan masyarakat penerima manfaat dapat berdaya dan memiliki kemampuan finansial yang kuat.

Baca Juga

“Anggaran program pemberdayaan ekonomi yang kita salurkan itu mencapai tiga sampai empat  miliar per tahun. Kenapa harus pemberdayaan ekonomi, karena ingin ekonomi  kita kuat,” ucap dia saat bertemu ratusan calon penerima bantuan di Gedung Ormas Islam, Soreang, Kabupaten Bandung akhir pekan ini.

Ia mengatakan Komisi VIII DPR RI terus mendorong program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat bisa semakin maju. Ace mencontohkan usaha fried chicken yang memiliki peluang besar di masyarakat.

Ia menyebut di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat usaha tersebut ditopang oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah. “Kita punya ayam, tepungnya juga ada, market juga kita punya," ungkap dia.

Ace menyebut jangan sampai masyarakat hanya menjadi konsumen. Sebab masyarakat di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung mampu menjadi produsen.

Oleh karena itu, program pemberdayaan ekonomi yang dapat mendorong ekonomi umat harus dilanjutkan. Anggota DPR RI dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu mengungkapkan upaya mendukung pemberdayaan ekonomi dengan mendorong program Pejuang Ekonomi Nusantara (PENA) Kementerian Sosial bisa semakin baik.

“Program Pena ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ke depan bisa ditingkatkan," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement