Selasa 12 Dec 2023 10:57 WIB

Jelang Nataru, Harga Cabai di Pasar Kosambi Bandung Rp 120 Ribu

Harga sejumlah cabai diperkirakan tetap tinggi hingga tahun baru. 

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Pedagang sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, tengah melayani pembeli, Selasa (12/12/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pedagang sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, tengah melayani pembeli, Selasa (12/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Harga sejumlah jenis cabai yang dijual di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, masih tinggi menjelang momen Natal dan tahun baru (Nataru). Bahkan, sejumlah komoditas harganya mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Kosambi, Muhammad Rizal, mengatakan, harga sejumlah jenis cabai sebenarnya mengalami penurunan pekan ini, dari sekitar Rp 125 ribu per kilogram menjadi Rp 120 ribu.

Baca Juga

Namun, harga tersebut masih terbilang tinggi karena normalnya berkisar Rp 60 ribu per kilogram. “Untuk pekan ini, cabai pada naik. Cabai domba, cabai keriting, dan cabai tanjung, harganya diratakan Rp 120 ribu,” kata Rizal, saat ditemui di Pasar Kosambi, Selasa (12/12/2023).

Kenaikan harga juga terjadi untuk beberapa komoditas sayuran lainnya. Seperti selada, yang harganya naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Harga tomat juga naik, dari awalnya Rp 12 ribu menjadi Rp 20 ribu.

Rizal mengaku biasa mendapatkan sejumlah komoditas sayuran dari Pasar Andir, Kota Bandung, yang mendapat pasokan dari daerah Pangalengan dan Lembang. Menurut dia, naiknya harga sejumlah komoditas ini dikarenakan pasokannya yang terbatas, imbas kondisi cuaca ekstrem.

Rizal memperkirakan harga cabai akan bertahan tinggi hingga tahun baru nanti. “Diperkirakan bakal stabil di Rp 120 ribu per kilogram atau dua kali lipat (dari harga normal),” katanya.

Salah seorang warga, Sri, mengaku keberatan dengan harga sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan. Ia berharap harga komoditas pangan dapat dikendalikan, terlebih menjelang momen Nataru. “Ya, memberatkan. Kami harap jelang Nataru bisa dikendalikan,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement