Kamis 28 Dec 2023 07:30 WIB

Libur Nataru di Pantai Pangandaran, Ini Pesan Balawista untuk Wisatawan

Balawista mengingatkan sejumlah hal bagi wisatawan yang berlibur di pantai.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Suasana di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (24/12/2023).
Foto: Dok. Republika.
Suasana di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (24/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, khususnya pantai, menjadi tujuan masyarakat untuk mengisi momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) berpesan sejumlah hal kepada wisatawan yang akan berlibur di kawasan pantai.

Salah satunya terkait kondisi cuaca. Wisatawan diminta memperhatikan kondisi cuaca. Menurut Ketua Balawista Kabupaten Pangandaran Dodo Taryana, belakangan ini cuaca terbilang panas. “Katanya di Bandung hujan, tapi Pangandaran belum pernah hujan dua minggu lebih. Karena itu, hati-hati cuaca panas,” kata dia kepada Republika, Rabu (27/12/2o23).

Baca Juga

Ketika kondisi cuaca panas, wisatawan diminta menjaga diri agar kulit tidak “terbakar” sengatan matahari. “Jangan lupa pakai losion atau sunblock untuk mengantisipasi sengatan matahari,” ujar Dodo.

Saat beraktivitas di kawasan pantai, para wisatawan juga diminta selalu mematuhi aturan, rambu-rambu, serta imbauan dari petugas. Seperti terkait aktivitas berenang. Dodo mengatakan, aktivitas berenang di kawasan pantai hanya diperbolehkan mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB.

Wisatawan yang berenang diingatkan selalu hati-hati dan tidak bergerak terlalu jauh dari bibir pantai. “Wisatawan harus menyesuaikan dengan kemampuan. Kalau tidak mampu, jangan berenang terlalu jauh,” kata Dodo.

Dodo juga mengingatkan wisatawan yang datang bersama anak. Para orang tua diminta selalu mengawasi anaknya saat berkegiatan di kawasan pantai. Pasalnya, Balawista tak jarang mendapat laporan anak yang terpisah dari orang tuanya saat berwisata di pantai.

Soal barang bawaan wisatawan pun menjadi perhatian. Para wisatawan diminta selalu menjaga barang bawaan. “Kami juga terima laporan kehilangan, tapi tidak terlalu banyak. Biasanya kehilangan HP (ponsel) atau dompet,” ujar Dodo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement