REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau kondisi RSUD Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). RSUD tersebut dilaporkan terdampak gempa yang terjadi pada Ahad (31/12/2023), sehingga ratusan pasien dievakuasi sementara ke luar gedung dan ditempatkan di tenda darurat.
Menurut Suharyanto, tim Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumedang sudah melakukan asesmen terhadap kondisi RSUD tersebut. “Per hari ini sudah dipastikan ada asesmen tiga kali dari instansi berwenang, PUTR, rumah sakit aman digunakan kembali,” kata dia.
Suharyanto mengatakan, tidak ada yang dapat memprediksi apakah akan kembali terjadi gempa bumi atau tidak. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi bahwa kondisi hari ini relatif aman.
Karena itu, menurut Suharyanto, pasien yang berada di tenda darurat akan dipindahkan secara bertahap ke dalam gedung RSUD Sumedang. “Penjelasan BMKG, pagi siang aman, sehingga secara berangsur para pasien di dalam yang dikeluarkan, sekarang mulai dimasukkan (ke gedung RSUD) karena kondisi aman,” ujar dia.
Suharyanto sempat menyoroti kabar di media sosial soal banyaknya korban akibat gempa di Sumedang. Ia mengatakan, sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat kejadian gempa di Sumedang. Namun, ada sebelas orang luka ringan.
Adapun kabar yang disampaikan di media sosial, kata dia, terkait pasien yang dievakuasi ke luar gedung RSUD. “Semalam ada informasi banyak korban, padahal itu orang sakit dievakuasi ke luar. Memang itu prosedur. Jika menghadapi bencana, memang harus keluar dari bangunan yang dikhawatirkan menimbulkan korban,” kata Suharyanto.
BNPB sebelumnya melaporkan ada sekitar 331 pasien RSUD Sumedang yang dievakuasi ke luar setelah terjadi gempa magnitudo (M) 4,8 pada Ahad (31/12/2023) malam. Terdiri atas 248 pasien rawat inap dan 83 pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, dari hasil asesmen, bangunan RSUD Sumedang dinilai aman, sehingga pasien sudah bisa kembali dipindah ke dalam gedung. Menurut dia, ada sejumlah pasien juga yang sudah pulang.
Herman mengatakan, pasien yang menempati tenda darurat akan dikembalikan ke ruangan perawatannya masing-masing. “Targetnya, sore ini mudah-mudahan sebelum maghrib pasien sudah kembali ke ruangan masing-masing. Setelah itu, kami akan lakukan penilaian ulang kondisi pasien,” ujar dia.