REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak pagi hingga malam pada Kamis memicu terjadinya bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan. "Dampak dari bencana longsor ini selain merusak sejumlah rumah, juga berdampak terhadap fasilitas umum seperti akses jalan yang terputus. Namun, kami tidak mendapatkan laporan jatuhnya korban jiwa," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, di Sukabumi, Kamis (4/1/2024).
Adapun lokasi kejadian longsor di Kabupaten Sukabumi sesuai data dari BPBD setempat, terjadi di Kampung Babakan, RT 010/02, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung mengakibatkan satu rumah warga bagian teras tergerus longsor tebing setinggi dua meter dengan lebar delapan meter yang berada di bawah rumah itu.
Kemudian, di Kampung Kemang, RT 02.02, Desa/Kecamatan Cicantayan, longsor mengakibatkan bahu jalan berstatus milik Kabupaten Sukabumi ambrol. Selanjutnya di Kampung Salamekar, RT 03/03, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan tembok penahan tanah (TPT) rusak karena terbawa longsor.
Satu rumah di Kampung Nyalindung, RT 02/10, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak jebol pada dindingnya akibat talud setinggi empat meter dengan panjang enam meter longsor dan menimpa dinding satu rumah warga yang berada di bawah talud serta mengancam satu rumah yang berada di atas talud.
Longsor di Kampung Pasirjeungjing, RT 03/10, Desa Babakanpanjang, Kecamatan Nagrak dipicu oleh drainase yang tidak berfungsi dengan baik sehingga debit air meningkat dan meluap mengakibatkan tanah tebing bahu jalan lingkungan dengan panjang 15 meter, lebar delapan meter longsor dampaknya satu rumah warga yang dihuni dua kepala keluarga atau lima jiwa mengalami rusak ringan.
Akses jalan lingkungan di Kampung Cipeundeuy, RT 02/01, Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin tertutup tanah dan batu dampak tebing setinggi 10 meter, panjang 20 meter dan lebar tiga meter yang longsor. Hingga saat ini petugas gabungan dari berbagai unsur masih berupaya menyingkirkan material longsoran agar jalan tersebut bisa dilalui kendaraan.
Sandra mengatakan selain longsor, hujan deras disertai angin kencang juga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi lainnya seperti banjir dan angin kencang yang menyebabkan sejumlah rumah rusak. Hingga saat ini, petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) masih melakukan pendataan terkait dampak bencana yang terjadi di sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi.