Kamis 11 Jan 2024 10:08 WIB

Dua Warga Tersambar Petir di Majalengka, Satu Tewas

Saat hujan masyarakat diminta menghindari areal persawahan perkebunan, tanah kosong

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi tersambar petir
Foto: Dok.Republika
Ilustrasi tersambar petir

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA---- Seorang warga tewas dan seorang lainnya mengalami luka akibat tersambar petir di areal persawahan di wilayah Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Rabu (10/1/2024) petang. Warga pun diimbau untuk mewaspadai sambaran petir di puncak musim hujan seperti sekarang.

Menurut Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, korban meninggal dunia tersebut bernama Andre Prasetyo (28), warga Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Sedangkan korban luka bernama Ipin Aripin (29), warga Desa Adidarma, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Baca Juga

‘’Untuk korban luka, kondisinya sudah sadar setelah diberikan perawatan intensif di RSUD Cideres, Kabupaten Majalengka,’’ ujar Rezza, Kamis (11/1/2024).

Kedua korban diketahui sedang melaksanakan tugas kerjanya di wilayah Kabupaten Majalengka. Saat itu, mereka sedang dalam perjalanan pulang ke arah Cirebon dan kondisi cuaca sudah mendung. Ketika dalam perjalanan, kedua korban yang mengendarai sepeda motor akhirnya terjebak hujan. Mereka memutuskan untuk berteduh di saung kecil yang berada di pinggir jalan di areal persawahan.

‘’Korban berteduh dulu untuk memakai jas hujan,’’ kata Rezza.

Namun ternyata, tak lama kemudian petir menyambar tubuh kedua korban hingga salah satu di antaranya meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka-luka.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan pun bergegas menuju lokasi setelah menerima laporan adanya orang tersambar petir. Petugas kemudian mengevakuasi kedua korban ke Puskesmas Ligung, kemudian dirujuk ke RSUD Cideres, Kabupaten Majalengka.

BPBD Majalengka pun meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman petir, khususnya saat hujan intensitas sedang hingga tinggi melanda. Apalagi, saat ini wilayah Kabupaten Majalengka berada di puncak musim hujan.

‘’Berdasarkan prakiraan BMKG, masa puncak musim hujan di Kabupaten Majalengka berlangsung selama Januari - Maret 2024,’’ kata Rezza.

Untuk menghindari sambaran petir, masyarakat diminta menghindari areal persawahan atau perkebunan, tanah kosong, lapangan, maupun taman saat hujan. Pasalnya, petir yang selalu mencari tanah lapang untuk melepaskan energinya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement