Selasa 16 Jan 2024 09:06 WIB

Disparbud Jabar Buat Surat Edaran ke Pengelola Wisata Waspadai Cuaca Ekstrem

Sebaiknya para wisatawan menghindari dulu destinasi yang rawan bencana

Foto udara wisatawan menggelar tenda di Kawasan Wisata Puncak Guha, Kabupaten Garut
Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Foto udara wisatawan menggelar tenda di Kawasan Wisata Puncak Guha, Kabupaten Garut

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Cuaca ekstrem terutama curah hujan yang tinggi masih terjadi di Jabar. Kondisi ini bisa memicu bencana hidrologi, seperti banjir dan tanah longsor. 

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar meminta para wisatawan yang memilih berlibur ke alam, seperti ke kawasan pantai, sungai, atau air terjun agar terus berhati-hati dan waspadai.

Baca Juga

Kekhawatiran ini terjadi karena beberapa waktu lalu, terjadi tanah longsor di area wisata dan sumber mata air Cipondok Kabupaten Subang. Kemudian, beberapa hari setelanya, terjadi banjir bandang di Curug Hordeng Kabupaten Bogor. Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca hujan lebat masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Selain wisatawan, imbauan secara khusus juga diberikan kepada para pengelola destinasi pariwisata. Kadisparbud mengatakan, pihaknya telah membuat surat edaran kepada kabupaten/kota untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

“Kepada pengelola wisata agar selalu siap melakukan antisipasi sekiranya akan terjadi bencana. Agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat diantisipasi demi keselamatan kita bersama,” ujar Benny, Selasa (16/1/2024).

Melihat fenomena alam ini, kata dia, diperkirakan akan terus terjadi curah hujan cukup besar di wilayah Jawa Barat. Selain itu, sudah banyak terjadi tanah longsor di beberapa titik. 

"Maka dari itu, saya mengimbau kepada wisatawan untuk selalu hati-hati dalam mengadakan aktivitas wisata di daerah-daerah yang rawan bencana," kata Benny menegaskan.

Bahkan, kata dia, sebaiknya para wisatawan menghindari dulu destinasi yang rawan bencana. Hal ini dilakukan untuk keselamatan bersama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement