Sabtu 20 Jan 2024 18:19 WIB

41 TPS di Indramayu Rawan Bencana

Terdata ada tujuh TPS yang rawan bencana rob

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi TPS di Lokasi Bencana
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi TPS di Lokasi Bencana

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--- Pencoblosan dalam Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 bersamaan dengan puncak musim hujan, sehingga membuat rawan terjadinya bencana. Di Kabupaten Indramayu, tercatat ada 41 tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pemilu 2024 yang dinilai rawan bencana.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu, Masykur, sebanyak 41 TPS yang rawan bencana itu tersebar di empat kecamatan. Yakni, di Kecamatan Terisi, Gantar, Kandanghaur dan Bongas.

Baca Juga

‘’Kerawanan bencana itu berupa banjir, angin putting beliung dan banjir air pasang air laut (rob),’’ ujar Masykur kepada Republika, Sabtu (20/1/2024).

Masykur mengatakan, di Kecamatan Terisi, tercatat ada 11 TPS yang rawan banjir dan lima TPS yang akses jalannya licin. Sedangkan di Kecamatan Gantar, ada tiga TPS yang rawan banjir dan empat TPS rawan bencana angin puting beliung.

Di Kecamatan Kandanghaur, kata Masykur, terdata ada tujuh TPS yang rawan bencana rob, yakni di Desa Eretan Wetan. Sedangkan di Kecamatan Bongas, ada 11 TPS yang rawan banjir, yakni di Desa Kertamulya.

‘’Dengan adanya TPS yang terdata rawan bencana, kami sudah melakukan langkah mitigasi,’’ kata Masykur.

Menurut Masykur, mitigasi yang dilakukan yakni dengan mencarikan tempat yang lebih aman jika terjadi banjir. Pihaknya pun sudah kita meninjau TPS tersebut dengan muspika setempat. 

Sementara terkait TPS yang akses jalanya licin karena proyek irigasi, Masykur menyatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada pelaksana proyek agar segera melakukan pengerasan/pengurugan situ.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar, menyatakan, keselamatan dan kenyamanan pemilih harus menjadi prioritas dalam Pemilu 2024 yang bersamaan dengan puncak musim hujan. Selain itu, keamanan logistik dan perlengkapan pemungutan suara juga harus diperhatikan.

‘’Potensi bencana alam di Kabupaten Indramayu menuntut langkah-langkah preventif yang kuat, serta koordinasi yang sinergis antara instansi pemerintah yang terkait,’’ kata Oce.

BPBD Indramayu pun telah melaksanakan rapat koordinasi bersama KPU Indramayu dalam menyikapi Pemilu yang bersamaan dengan puncak musim hujan. "Kami berharap, kerja sama aktif antara BPBD dan KPU dapat meminimalkan dampak bencana dan meningkatkan kesiapan menyambut Pemilu,’’ katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement