Senin 12 Feb 2024 14:34 WIB

Lepas 19.750 Personel Gabungan Pemilu 2024, Pj Gubernur Bey Jamin Keamanan Pemilih

Bey meminta masyarakat tak ragu datang ke TPS untuk menyuarakan hak pilihnya.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko meninjau pasukan saat Apel Pergeseran Pasukan dan Patroli Gabungan Terpadu, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/2/2024). Kegiatan tersebut dalam Rangka pengamanan Pemilu 2024 di Wilayah Provinsi Jawa Barat, agar berjalan dengan lancar, jujur, dan damai.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko meninjau pasukan saat Apel Pergeseran Pasukan dan Patroli Gabungan Terpadu, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/2/2024). Kegiatan tersebut dalam Rangka pengamanan Pemilu 2024 di Wilayah Provinsi Jawa Barat, agar berjalan dengan lancar, jujur, dan damai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melepas 19.750 personel gabungan dalam apel pergeseran pasukan dan patroli gabungan terpadu dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 di wilayah Jabar, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/2/2024). 

Personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, dan Bawaslu tersebut akan mengawal dan memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 di 27 kabupaten dan kota di Jabar berjalan lancar, jujur, dan adil. Mereka akan mulai bertugas mulai dari masa tenang ini hingga seluruh tahapan pemilu selesai. 

Baca Juga

"Total 19.700-an personel untuk memastikan pelaksanaan pemilu di Jabar berjalan lancar, jujur, dan damai hingga perhitungan suara nanti. Pemilu adalah momentum penting bagi kita untuk menentukan arah dan pemimpin negara ke depan," ujar Bey. 

Pihaknya menjamin keamanan masyarakat yang telah memiliki hak pilih saat pencoblosan pada 14 Februari 2024. Untuk itu Bey meminta masyarakat tak ragu datang ke TPS untuk menyuarakan hak pilihnya. "Kami menjamin tak akan ada intimidasi dan juga kami menentang keras kecurangan baik tindak pidana pemilu seperti politisasi SARA maupun penyebaran informasi hoaks," ujar Bey. 

Di masa tenang ini Bawaslu dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) akan melakukan pengawasan lebih masif untuk memastikan tak ada kecurangan pemilu demi terwujudnya pesta demokrasi yang aman, jujur, dan adil. 

"Saya minta kepada Bawaslu dan Sentra Gakkumdu untuk melakukan pengawasan lebih masif terutama di masa tenang ini. Lakukan penegakan hukum terhadap kecurangan yang terjadi tak perlu ragu," katanya. 

Bey juga meminta kepada siapapun untuk tidak menyebar fitnah, hoaks atau melakukan provokasi kepada orang lain serta tidak mendiskreditkan salah satu paslon dan caleg. Masa tenang selama dua hari ini sejatinya digunakan oleh pemilih untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terhadap calon pilihannya. Dengan begitu pemilih tak perlu waktu lama saat menentukan pilihan di bilik suara. 

"Kita jaga masa tenang ini agar pemilih dapat menggali informasi terhadap pilihannya. Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang capres dan calon anggota legislatif yang akan dipilih agar pada saat memilih dia tidak berlama-lama di bilik suara," katanya. 

Jabar menurut Bey merupakan bagian integral dari Indonesia yang memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan bangsa. Oleh karena itu partisipasi aktif masyarakat dan dukungan penuh dari seluruh aparat keamanan adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan iklim kondusif selama pemilu. 

"Saya mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk turut aktif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan keberlangsungan pemilu. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif dalam menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut dan intimidasi," kata Bey.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement