Jumat 22 Mar 2024 23:24 WIB

Mahasiswa Demo di Gedung Sate Berakhir Ricuh, Bakar Flare dan Lempar Petasan

Mahasiswa menuntut pemerintah melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi menggelar aksi di depan Gedung sate, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024). Dalam aksi tersebut mereka menyerukan sejumlah tuntutan, salah satunya mendesak pemerintah segera menurunkan harga kebutuhan pokok.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi menggelar aksi di depan Gedung sate, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024). Dalam aksi tersebut mereka menyerukan sejumlah tuntutan, salah satunya mendesak pemerintah segera menurunkan harga kebutuhan pokok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa yang tergabung dari berbagai organisasi mahasiswa di Jalan Diponegoro, depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024) berakhir ricuh. Mereka menyalakan flare dan melemparkan petasan sesaat setelah buka puasa Ramadhan.

Mereka merapat ke Gedung Sate dan menyalakan flare. Tidak sampai di situ, mereka melemparkan petasan ke area halaman dalam Gedung Sate. Para mahasiswa membubarkan diri pukul 18.30 WIB. Para mahasiswa tersebut melakukan aksi demonstrasi menuntut pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pun hanya untuk kepentingan politik.

Baca Juga

Ketua BEM Kema Unpad Fawwaz Ihza Mahendra mengatakan terdapat 12 tuntutan yang disampaikan pada aksi tersebut. Mereka menuntut agar pemerintah melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok serta masalah demokrasi yang buruk. "Mereka (istana) selalu menyatakan demi rakyat, mereka merupakan perwakilan rakyat, tapi tidak pernah melakukan kebijakan-kebijakan pro rakyat," ujar Fawwaz, Jumat (22/3/2024).

Ia melanjutkan harga-harga bahan pokok tidak kunjung normal. Mereka mengaku terkena dampak termasuk masyarakat sekitar kampus. "Kita merasa kenaikan harga bahan pokok mempersulit mereka untuk melanjutkan hidup," kata dia.

Ia pun menilai pemerintah seharusnya melakukan tindakan preventif. Ia mengungkapkan pemerintah jangan mengkambinghitamkan kepada permasalahan internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement