REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--- Film terbaru di layar lebar berjudul 'Kiblat" yang dibintangi oleh Ria Ricis menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan, termasuk ulama. Salah satunya adalah Ustadz kondang Hilmi Firdaus dan Kiai Cholil Nafis yang memprotes keras film tersebut.
Karena, Film 'Kiblat' menampilkan visual yang sangat menyeramkan. Seorang jamaah wanita yang tengah rukuk namun dengan wajah terbalik, serta seorang laki-laki dengan baju koko panjang yang tanpa kepala dan berlumuran darah.
Poster film yang dirills pada 21 Maret 2024 tersebut mendapat kritikan tajam. Ustadz Hilmi dalam unggahan media sosialnya meminta produser film dengan hormat untuk menghentikan penayangan dan memproduksi film tersebut.
“Dengan segala hormat, kepada para produser film Indonesia, tolong hentikan membuat film horor seperti kiblat ini,” ujar Ustadz Hilmi, dikutip Republika pada Senin (25/3/2024).
Menurut dia, film tersebut sama sekali tidak mendidik dan justru khawatir membuat sebagian orang menjadi takut untuk sholat. Film ini menurutnya mirip dengan film sebelumnya yang berjudul Makmum, Khazab, yang juga mengambil unsur-unsur religi atau simbol-simbol Islam untuk film horor.
“Ini sama sekali tidak mendidik, bahkan membuat sebagai orang jadi takut untuk sholat,” ujar Ustadz Hilmi.
Hilmi berharap, dengan dilarangnya penayangan film ini akan menghentikan niatan memproduksi film-film serupa yang mengangkat latar religi namun dijadikan film horor.
“Mulai saat ini, mohon hentikan membuat film dengan menghororisasikan simbol-simbol Islam. Kita sudah banyak termakan oleh stigma bahwa malam jum’at itu horor, kain kafan itu seram, padahal itu hal-hal mulia dalam Islam,” katanya.
Jadi, kata dia, jangan sampai sekarang shalat pun jadi akut-ikutan seram karena dijadikan tema film horor. "Umat Islam pun harus berhenti menonton film-film seperti ini. Insya Allah jika tidak ada pasarnya film-film semacam ini tidak akan dibuat lagi,” ujar ustadz Hilmi.
Unggahan ustadz Hilmi tentang film ini mendapatkan banyak dukungan warganet. Bahkan ada juga yang membandingkannya dengan film horor melegenda seperti Suzana. Di mana para setan pasti akan kalah dengan ulama dan ayat-ayat Alquran.
“Mending film dulu kaya suzana yang endingnya pasti kalah sama ayat-ayat alquran,” tulis @Abah***
“Betul ustadz, saya juga tidak setuju dengan film horor seperti itu. Karena anak-anak saya jadi engga mau sholat sendirian di mushala. Yang tadinya berani menjadi penakut, karena dipikirannya selalu terbayang hal-hal seperti itu. Maklum anak-anak sekarang rasa ingin taunya amat kuat, tapi akhirnya jadi penakut,” tulis @titinsum**
“Ini termasuk penghinaan shalat ga sih? Ya Allah seharusnya shalat itu bikin kita kuat iman, karena berinteraksi langsung dengan Allah sang Pencipta. Ini malah dibuat lelucon. Astagfirullah,” tulis @ratna**