REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA ----Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) saat ini sudah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Hal itu disampaikan Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Dyan Anggraeni. Dia menjelaskan, masa pancaroba ditandai dengan hujan yang tidak merata dan dalam durasi yang singkat.
‘’Ada beberapa hal yang harus diwaspadai di masa pancaroba,’’ ujar Dyan kepada Republika, Selasa (30/4/2024).
Dyan mengatakan, sejumlah kondisi yang perlu diwaspadai pada saat musim pancaroba di antaranya adalah sambaran petir dan potensi angin kencang. Selain itu, hujan lebat dalam skala lokal dan dalam waktu yang relatif singkat. Dengan kondisi hujan seperti itu, maka tidak heran apabila cuaca berubah secara cepat dari panas menjadi hujan maupun sebaliknya.
Berdasarkan pantauan Republika di wilayah Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, kondisi cuaca yang cerah bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan cukup deras atau hanya sekedar gerimis. Namun hanya selang beberapa menit kemudian, cuaca kembali cerah.
Dari hasil pengamatan BMKG Kertajati, curah hujan di wilayah Kabupaten Majalengka saat ini rata-rata mencapai 200 mm - 400 mm per bulan. ''Angka curah hujan tersebut termasuk kategori sedang,'' kata Dyan.
Untuk menghadapi kondisi cuaca yang cepat berubah, warga pun diimbau meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan demikian, mereka tidak mudah sakit. Warga juga diimbau memperhatikan genangan air di sekitar lingkungan mereka agar tidak menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti penyebar Demam Berdarah Dengue (DBD).