REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Nagasaki Prefectural Assembly (badan legislatif daerah yang bertanggung jawab atas pemerintahan Prefektur Nagasaki di Jepang) menunjungi Kawasan REBANA, Rabu (31/7/2024).
Acara yang digelar oleh Badan Pengelola Kawasan REBANA di Hotel Horison Ultima Kertajati ini juga dihadiri oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, pemerintah daerah dari tujuh kabupaten/kota di wilayah REBANA serta pimpinan proyek strategis di Kawasan REBANA.
Menurut Ketua Apindo Jabar Ning Wahyuni, pihaknya menyambut baik kunjungan Nagasaki Prefectural Assembly ke Kawasan REBANA. Pertemuan ini merupakan langkah awal penting dalam memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan potensi ekonomi Kawasan REBANA, dengan harapan dapat meningkatkan investasi dan menjadikan REBANA sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia.
"Apindo Jabar, siap untuk berkolaborasi dengan Nagasaki Prefectural Assembly, dengan berbagai potensi yang ada di Kawasan REBANA melalui implementasi program strategis APINDO Jabar, yaitu "Dari Jabar untuk Jabar", "Dari Jabar untuk Indonesia", dan "Dari Jabar untuk Dunia," ujar Ning kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).
Program-program ini, kata dia, bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Jabar, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga potensi UMKM. Sehingga, mampu mengambil peran penting dalam peningkatan investasi di REBANA.
Ning mengatakan, Kawasan REBANA memiliki berbagai keunggulan. Termasuk, infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan dan bandara berkualitas internasional. Selain itu, Jawa Barat memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia, yaitu 25,8 juta atau 17,3 persen dari jumlah nasional, yang merupakan potensi besar.
Dukungan pemerintah pusat melalui Perpres No. 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan REBANA dan berbagai Proyek Strategis Nasional di kawasan ini juga memberikan keunggulan tambahan. "Nilai UMK yang masih relatif rendah menjadikan REBANA sebagai kawasan yang kompetitif untuk investasi," kata Ning.
Terkait Sumber Daya Manusia, Ning mengajak kolaborasi melalui benchmarking, magang internasional, membangun pelatihan yang lebih komprehensif, dan mengembangkan social design untuk mentransformasi mindset dari agriculture ke industrial.
Selain itu, kata dia, penting untuk membangun masyarakat yang memiliki hospitality, mengingat besarnya potensi berkembangnya area di sekitar kawasan industri menjadi kawasan pariwisata, seperti yang ada di Kabupaten Kuningan.
Nagasaki Prefectural Assembly pun, menyambut baik ajakan kolaborasi dari APINDO Jabar terkait SDM. Seperti, dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor kehutanan dan perikanan di Jepang. Karena, saat ini mereka mengalami kekurangan tenaga kerja.