Selasa 10 Sep 2024 17:18 WIB

Ini Kelebihan Susu Ikan Dibandingkan Susu Sapi, Baik untuk Atasi Stunting

Saat ini, produksi susu ikan belum bisa memenuhi kebutuhan secara nasional

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Peluncuran susu ikan oleh Menteri Koperasi, Teten Masduki dan Bupati Indramayu, Nina Agustina, di Pabrik HPI Plant Kecamatan Kandanghaur, Selasa (15/8/2023). Kabupaten Indramayu menjadi daerah pertama di Indonesia yang memproduksi susu ikan.
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Indrama
Peluncuran susu ikan oleh Menteri Koperasi, Teten Masduki dan Bupati Indramayu, Nina Agustina, di Pabrik HPI Plant Kecamatan Kandanghaur, Selasa (15/8/2023). Kabupaten Indramayu menjadi daerah pertama di Indonesia yang memproduksi susu ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Susu ikan saat ini sedang viral karena dikaitkan dengan program Susu Gratis yang dipromosikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Banyak yang merasa penasaran karena susu yang selama ini dikenal luas masyarakat adalah susu sapi.

Susu ikan diluncurkan dalam kegiatan “Merdeka Protein” oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, di Pabrik HPI Plant Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Peluncuran susu ikan itu merupakan hasil kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Koperasi UKM (Kemenkop UKM). Susu ikan diluncurkan sebagai aksi nyata mendorong hilirisasi produk perikanan. 

Produk inovasi tersebut berbahan baku ikan yang kemudian diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) sebagai bahan baku susu ikan.

CEO Berikan Teknologi Indonesia, Yogie Arry, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, banyak kalangan yang merasa penasaran dengan susu ikan. ‘’Dua hari ini ramai tentang narasi susu ikan, banyak yang ingin tahu, karena ini produk baru yang inovatif,’’ ujar Yogie kepada Republika, Selasa (10/9/2024).

Yogie menjelaskan, susu ikan memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan susu sapi. Di antaranya, susu ikan bersumber dari ikan lokal yang ditangkap oleh para nelayan dari perairan Indonesia. ‘’Jadi tidak impor, low ekonomi,’’ kata Yogie.

Yogie menjelaskan, saat ikan hasil tangkapan ‘tidak ada harganya’, nelayan biasanya membuang lagi ikan tersebut ke laut. Namun dengan adanya produksi susu ikan, maka pihaknya memberikan jaminan pasar kepada nelayan untuk menyerap ikan hasil tangkapan mereka. ‘’Jadi ini upaya membangun kemandirian protein lokal,’’ katanya.

Yogie menambahkan, kelebihan lain dari susu ikan adalah bebas laktosa. Karenanya, susu ikan bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang mengalami intoleransi laktosa atau tidak bisa mencerna laktosa dalam tubuhnya. ‘’Nah, susu ikan jadi alternatif bagi orang yang tidak bisa minum susu sapi karena mengalami lactose intolerant,’’ kata Yogie.

Kelebihan lain susu ikan, kata Yogie, merupakan sumber Omega 3 yang sangat baik untuk kecerdasan otak dan kesehatan jantung. Selain itu, protein dalam susu ikan juga bukan dalam bentuk rantai panjang sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. ‘’Sangat baik untuk mengatasi stunting,’’ kata Yogie.

Yogie mengatakan, meskipun berasal dari ikan, produk susu ikan tidak amis. Sejak awal diluncurkan sampai sekarang, susu ikan yang memiliki tiga varian rasa, yakni vanila, cokelat, dan stroberi, memiliki peminat yang tinggi.

Yogie mengungkapkan, pabrik susu ikan saat ini berada di Kabupaten Indramayu dan Bintan. Rencananya, pabrik susu ikan juga akan didirikan di Pekalongan pada November 2024. Yogie mengakui, produksi susu ikan sejauh ini lewat dua jalur. Yakni, jalur program dan jalur retail.

Untuk jalur program, produksi susu ikan untuk memenuhi kebutuhan suatu program, misalnya CSR atau donasi dari sejumlah pihak. Sedangkan jalur retail,  sejauh ini baru diproduksi untuk retail secara online.

Khusus untuk pabrik di Kabupaten Indramayu, kapasitas produksinya mencapai 30 ton per bulan dalam bentuk susu powder. Jika dalam bentuk susu siap minum (ready to drink), sebanyak 120 ton per bulan.

Yogie mengakui, dengan kapasitas yang ada saat ini, produksi susu ikan belum bisa memenuhi kebutuhan secara nasional. Karena itu, dia berharap produksi susu ikan bisa direplikasi di daerah lain mengingat berlimpahnya ikan. ‘’(Produksi susu ikan saat ini) paling baru bisa memenuhi dua sampai tiga kabupaten saja,’’ kata Yogie. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement