Kamis 19 Sep 2024 15:35 WIB

BNPB: Rumah Rusak Berat Akibat Gempa di Bandung Dapat Rp 60 Juta

Sambil menunggu rumah rusak berat dibangun, korban akan diberi dana Rp 500 ribu

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Warga membersihkan puing rumah yang runtuh pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga membersihkan puing rumah yang runtuh pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan rumah masyarakat yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024) bakal mendapatkan dana bantuan. Rumah rusak berat akan mendapatkan dan bantuan Rp 60 juta, rumah rusak sedang Rp 30 juta dan rusak ringan Rp 15 juta.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengaku, telah meminta TNI dan Polri membentuk satuan tim untuk membersihkan puing-puing material bangunan yang rusak akibat gempa. Setelah selesai dilakukan, selanjutnya akan dilakukan pembangunan untuk rumah yang rusak berat, ringan dan sedang.

Baca Juga

"Setelah bersih (puing-puing), rumah yang rusak berat dibangun kembali, rumahnya rusak berat dapat rumah baru dari pemerintah Rp 60 juta. Rumah sedang rusak sedang Rp 30 juta dan rusak ringan Rp 15 juta," ujar Suharyanto saat meninjau lokasi gempa bumi di Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (19/9/2024).

Suharyanto mengatakan masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan berat serta harus mengungsi di tenda pengungsian berhari-hari bakal mendapatkan dana tunggu hunian. Sambil menunggu rumah rusak berat dibangun, mereka akan diberi dana Rp 500 ribu untuk enam bulan. "Dana tunggu hunian per KK Rp 500 ribu kali enam bulan," kata dia.

Suharyanto melanjutkan gempa bumi magnitudo 4,9 di Kabupaten Bandung tersebut diakibatkan oleh sesar yang belum terpetakan. Dengan titik gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer. Ia menyebut terdapat korban luka ringan dan luka berat akibat tertimpa material bangunan yang terkena gempa. Selain itu sejumlah infrastruktur mulai dari sekolah, puskesmas dan masjid mengalami kerusakan.

Selain itu, terdapat satu orang siswi yang meninggal dunia usai gempa bumi terjadi. Namun, korban meninggal dunia bukan diakibatkan langsung oleh gempa akan tetapi sakit.

Setelah ditetapkan status tanggap darurat, ia memastikan kebutuhan masyarakat terdampak terjamin mulai dari dapur umum, serta kebutuhan dasar yang lainnya. Kebutuhan tersebut mulai tenda pengungsi, tenda keluarga, sembako, hygiene kit, matras, selimut, terpal, velbed, light tower, makanan siap saji, air mineral, popok bayi, pembalut wanita, biskuit bayi dan balita.

Selain itu, BNPB menyerahkan Rp 300 juta untuk dana siap pakai penanganan bencana di Kabupaten Bandung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan hingga Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 09.00 WIB sebanyak 534 rumah rusak berat, 476 rumah rusak sedang, 1.015 rumah rusak ringan. 2.458 rumah terdampak masih diassesmen tingkat kerusakannya, sebanyak 83 orang mengalami luka-luka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement