Ahad 13 Oct 2024 10:07 WIB

Lulusan UM Bandung Didorong jadi Technopreneur Berkarakter Islami dan Menginspirasi

Lulusan tak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi berkarakter

Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung secara resmi melantik 682 sarjana dalam wisuda ke-6 di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Sabtu (12/10/2024).
Foto: Edi Yusuf
Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung secara resmi melantik 682 sarjana dalam wisuda ke-6 di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Sabtu (12/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung secara resmi melantik 682 sarjana dalam wisuda ke-6 di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Sabtu (12/10/2024). Para sarjana tersebut berasal dari berbagai fakultas, yaitu 334 lulusan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), 162 lulusan dari Fakultas Sosial dan Humaniora (FSH), serta 187 lulusan dari Fakultas Agama Islam (FAI). Wisuda dilangsungkan dalam dua sesi.

Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengucapkan selamat kepada 682 lulusan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan. Herry pun mengajak para lulusan untuk menjadi technopreneur islami yang menginspirasi, beradaptasi, berpikir terbuka, dan progresif.

Baca Juga

"Lulusan tidak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus mampu membangun karakter yang kuat sebagai landasan untuk meraih kesuksesan di masa depan," ujar Herry.

Herry mengatakan, UM Bandung akan terus berperan sebagai pusat inovasi dan penelitian. Kampus ini mendorong mahasiswanya untuk terus mencari solusi yang lebih baik dalam menghadapi berbagai permasalahan. Hal ini dilakukan agar lulusan memiliki keterampilan yang dapat menghadapi tantangan masa depan.

Rektor juga menyoroti lima prinsip penting yang perlu dimiliki para lulusan untuk mencapai kesuksesan. Prinsip pertama adalah keyakinan (belief) sebagai fondasi utama dalam hidup. “Segala sesuatu yang kita lakukan harus berlandaskan nilai-nilai agama dan sukses sejati adalah hasil dari kepercayaan kita kepada Allah SWT,” kata Herry.

Prinsip kedua, kata dia, adalah kesadaran (awareness) yakni pentingnya memahami secara mendalam ilmu yang dipelajari dan mengaplikasikannya untuk kepentingan umat. Rektor juga menekankan pentingnya sikap (attitude) dan tindakan (action) sebagai faktor penentu keberhasilan. ”Sikap yang baik dibentuk oleh kesadaran. Jika menyadari pentingnya menjaga integritas dan akhlak islami, sikap kita akan mencerminkan nilai-nilai tersebut,” katanya.

Menurutnya, tindakan nyata merupakan wujud dari sikap yang baik, dan keberhasilan tidak akan tercapai tanpa tindakan tersebut. Prinsip terakhir adalah hasil (result) yang menjadi buah dari keyakinan, kesadaran, sikap, dan tindakan yang dilakukan dengan benar. Herry mengingatkan bahwa hasil yang diperoleh mencerminkan usaha yang telah dilakukan. Jika semua prinsip ini diterapkan dengan baik, keberhasilan di dunia dan akhirat akan tercapai.

”Kejayaan almamater sangat bergantung pada kiprah, prestasi, dan kecintaan alumninya. Demikian halnya, penghargaan masyarakat terhadap alumni akan meningkat sejalan dengan kiprah dan prestasi almamater. UM Bandung juga sangat terbuka untuk setiap ide, saran, kritik, dan kerja sama pada berbagai bidang,” katanya.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua BPH UM Bandung Dadang Kahmad merasa bangga atas keberhasilan 682 wisudawan dan wisudawati yang telah selesai menempuh pendidikan di kampus ini. Kata Dadang, wisuda merupakan puncak perjalanan akademik sekaligus menjadi babak baru untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

”Keberhasilan para wisudawan ini merupakan bukti nyata bahwa UM Bandung telah mampu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, berintegritas, dan siap berkontribusi kepada bangsa dan negara. Tentu ini tidak terlepas dari komitmen UM Bandung dalam mengintegrasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam setiap aspek pendidikan,” kata Dadang.

Lulusan terbaik pada wisuda ini diraih Nina Amelia dari prodi PAI dengan IPK 3,97 (predikat pujian). Wisuda kali ini dihadiri tokoh penting, termasuk Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua BPH UM Bandung Dadang Kahmad, serta beberapa pejabat, seperti Jamhari Makruf dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Yurie Aji Priyanto dari LLDIKTI Wilayah IV, Deden Sumpena dari KOPERTAIS Wilayah II Jawa Barat, dan Rektor UBK Entris Sutrisno. Hadir pula Wakil Ketua PWM Jawa Barat Suhada, pejabat universitas, dan keluarga para sarjana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement