REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG--PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) menggelar Indonesia Digital Learning for Great Teacher. Acara ini berlangsung selama 2 hari, 12 dan 13 Oktober 2024, di Gedung Serbaguna Mulia Kabupaten Subang. Kegiatan, diikuti sekitar 550 orang guru peserta SD dan SMP dari wilayah Kabupaten Subang dan sekitarnya.
Program ini menargetkan para guru yang belum melaksanakan Sertifikasi Profesi, dan atau yang pernah gagal mengikuti Uji Sertifikasi Guru dari Pemerintah. Telkom, berupaya menutup kebutuhan penguasaan teknologi informasi, kurangnya kompetensi pedagogis (ilmu mengajar), serta kesulitan menerapkan konsep kurikulum Merdeka dalam proses belajar mengajar bagi para guru.
Acara ini pun, menargetkan peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia dari sisi tenaga pendidik. Program Digital Bootcamp dan Simulasi Uji Kompetensi Guru kali ini, dihadiri oleh sejumlah narasumber, dengan materi-materi menarik sekaligus pembelajaran tips dan trik Tes Uji Kompetensi Guru (Pretest dan Post test).
Para narasumber tersebut antara lain E Kurniawan, EVP Telkom Regional II, PT Telkom Indonesia, Dra Nunung Suryani, MSi sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Dr Sandi Budi Iriawan MPd sebagai praktisi Pendidikan nasional, Dr Cepi Riyana MPd sebagai Praktisi Technopedagogi, Prof Dr Mubiar Agustin MPd sebagai praktisi Pendidikan Nasional, Prof Dr Karim Suryadi MSi sebagai pengamat kebijakan publik dan pakar pendidikan.
Menurut EVP Telkom Regional II, E Kurniawan, industri digital berkembang sangat cepat, dan sebagai digital telecommunication company Telkom harus memberikan awareness yang cukup kepada seluruh stakeholdernya, terlebih kepada dunia pendidikan. “Salah satunya melalui Indonesia Digital Learning ini, Telkom berupaya meningkatkan kualitas Pendidikan, membangun kesadaran terhadap value yang diberikan oleh digitalisasi ke sekolah melalui beberapa platform seperti Pijar Sekolah dan Antarez,” ujar E Kurniawan dalam keterangan resminya, Selasa (15/10/2024).
Kegiatan ini, kata dia, diharapkan juga mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi para pendidik di Indonesia. E Kurniawan mengatakan, dengan bonus demografi yang sangat besar, dunia pendidikan punya peran penting dalam mengarahkan guru untuk memberikan edukasi cukup kepada siswanya terhadap arah digitalisasi ke depan. Sehingga, pilihan mereka ke depan pun tidak akan salah arah.
Sementara itu, aplikasi yang digunakan untuk simulasi Uji Kompetensi Guru (UKG) adalah menggunakan Pijar Sekolah dengan 100 soal dengan variasi berbeda, baik untuk pre-test maupun post-test. Soal-soal tersebut sebelumnya dirancang oleh Tim Pakar Pembuat Soal UKG dari Univesritas Pendidikan Indonesia, sehingga memiliki kemiripan dengan soal yang diujikan secara nasional.
Pijar memegang peranan penting bagi terlaksanananya tes berbasis digital ini. Para guru akan semakin dimudahkan dalam berlatih dan mengasah soal untuk keperluan Latihan selanjutnya dengan kemudahan akses dan pengoperasian aplikasi Pijar Sekolah.