REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla atau JK memiliki beberapa solusi dalam mengurangi pinjaman online (Pinjol) yang kini menjerat masyarakat. Salah satu solusinya, yaitu membuat Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikelola oleh pengurus masjid.
Menurut JK, pemerintah harus turut membantu dengan menghadirkan kredit berbasis masjid-masjid yang ada di Indonesia. Selain itu, suku bunga pinjamannya harus lebih rendah daripada Pinjol.
"(DMI Jabar) Harus mempunyai program bersama dengan pemerintah, tapi (langkah) kedua harus ada alternatifnya. Pemerintah menyiapkan KUR contohnya, itu sampai Rp20 triliun per tahun dan disubsidi oleh pemerintah bunganya hanya 6 persen, jauh lebih murah dibanding pinjol," ujar JK usai Menghadiri Pelantikan PW - DMI di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Senin (14/10/2024).
Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) DMI Jawa Barat periode 2024-2029 resmi dilantik di Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung. Pelantikan tersebut, dipimpin langsung oleh JK. Dalam amanatnya, Jusuf Kalla meminta agar pengurus PW DMI Jabar memiliki program dalam membantu para jamaah.
"Saya sampaikan tadi bahwa disamping masjid itu tempat ibadah, rumah Allah, juga pengurus harus selalu punya program membantu jamaah," tegas JK.
Sementara menurut Ketua PW DMI Jabar KH Mohammad Mansur Syaerozi, pihaknya siap untuk membuat program yang bermanfaat untuk para jamaah sesuai dengan amanat yang disampaikan JK.
"Programnya ga usah muluk-muluk kata beliau. Pesan itu, saya kumpulkan para pakar, para pengurus DMI ini, Profesor banyak, Doktor banyak, sehingga nanti kalau kita mau bikin kampus tidak usah susah-susah nyari para pakar," kata Mansur.
Dari hasil diskusinya bersama para pakar, kata Mansur, ada dua visi yang diusung PW DMI Jabar. Pertama adalah visi Ilahiyah. "Karena permintaan Allah adalah makmurkan rumah-Ku, visi kita adalah mewujudkan masjid-masjid di Jawa Barat yang makmur," katanya.
Sedangkan visi kedua, adalah mewujudkan masjid-masjid di Jabar sebagai lokomotif pusat peningkatan peradaban bangsa dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045. Selain itu, salah satu programnya nanti adalah dengan menerbitkan sejumlah buku. Sedikitnya, akan ada empat buku yang dikeluarkan oleh PW DMI Jabar.
"Buku pertama adalah 6 Langkah Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid Dalam Rangka Membangun Kemandirian Keuangan Masjid. Kedua, kita terbitkan buku 5 Panduan Meraih 5 Sukses (Sukses Beragama, Sukses Berekonomi, Sukses Berkeluarga, Sukses Berkesehatan, Sukses Berbangsa dan Bernegara)," paparnya.
Bagi jamaah masjid, kata dia, akan diterbitkan buku 9 Langkah Menjadi Orang Sukses Secara Islami. Begitu didengar semua bahwa umat Islam ini mayoritas ternyata shalatnya masih perlu diperbaiki. "Oleh karena itu DMI Provinsi Jawa Barat menerbitkan buku yang berjudul Tuntunan Cara Berdialog dengan Allah," katanya.
Mansur menyebut, keempat buku ini juga merupakan bagian dari amanat Jusuf Kalla. "Ini arahan dari ketua umum ketika kami menghadap, melahirkan 4 buku panduan ini. Setelah satu bulan kita akan rapat kerja, kita langsung TOT 1 kecamatan 1 orang untuk mensosialisasi 4 buku ini," katanya.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengucapkan selamat kepada para pengurus PW DMI Jabar dibawah pimpinan KH Mohammad Mansur Syaerozi yang baru saja dilantik.
"Saya ucapkan selamat kepada seluruh pengurus Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Barat, saya yakin dengan semangat Pak Ketua tadi, juga kebersamaan dan sinergi yang baik, kita akan mampu menjawab tantangan zaman," kata Bey.
Bey berharap, kehadiran pengurus PW DMI Jabar ini dapat membantu pihaknya dalam menekan angka pinjaman online (Pinjol) dan memberantas judi online (Judol).
"Dengan adanya bantuan Dewan Masjid Indonesia mudah-mudahan bisa menekan pinjaman dan judi online seperti itu. Nanti kita bekerja sama, untuk bersama-sama memberikan bantuan kepada umat untuk melakukan usaha dengan kita carikan dari syari’ah atau dari holder untuk hal ini," katanya.
Bey juga berharap, DMI ini sebagai pilar utama dalam memperkuat akhlak bangsa dan memajukan kesejahteraan masyarakat Jabar. Hal itu sebagaimana pengalaman dan kepemimpinan Jusuf Kalla yang menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya dalam memajukan peran masjid.