Rabu 16 Oct 2024 17:09 WIB

Stok Beras Capai 130.736, Bulog Jabar Pastikan Aman untuk Kebutuhan Hingga Akhir Tahun

Bulog Jabar akan mengoptimalkan pengadaan beras dari dalam negeri

Rep: Antara/ Red: Arie Lukihardianti
Stok beras di Gudang Penyimpanan Bulog Jabar
Foto: Dok Republika
Stok beras di Gudang Penyimpanan Bulog Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Jawa Barat (Jabar) memastikan, hingga akhir 2024 ketersediaan beras mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Jabar. Pimpinan Perum Bulog Jabar Saldi Aldryn mengatakan, per hari ini stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar mencapai 130.736 ton dan cukup aman untuk kebutuhan hingga akhir Desember 2024.

“Bulog Jabar memastikan stok beras sampai saat ini masih aman hingga akhir tahun. Saat ini kami masih terus menyerap beras petani, serta melakukan penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan pemerintah,” ujar Saldi Aldryn, di Bandung, Rabu (16/10/2024).

Baca Juga

Saldi menjelaskan, stok sebanyak 130.736 ton tersebut terdiri dari stok beras operasional yang ada di gudang-gudang Bulog sebanyak 130.116 ton dan stok dalam perjalanan sebanyak 620 ton. Selain dari stok yang tersedia tersebut Bulog Jabar juga akan mengoptimalkan pengadaan beras dari dalam negeri, pada masa panen nanti.

"Bulog berkomitmen untuk selalu menjaga ketersediaan stok, sehingga distribusi beras untuk wilayah Jawa Barat, baik melalui SPHP maupun Bantuan Pangan Pemerintah ini berjalan aman dan lancar," kata dia.

Untuk program SPHP, kata dia, Bulog Jabar akan terus menggelontorkan beras ini dalam rangka stabilisasi harga beras yang dilakukan secara terjadwal di titik-titik potensial. Khususnya, menyasar para pedagang pasar tradisional, maupun ritel modern.

"Kegiatan SPHP ini telah terjadwal di masing-masing kantor cabang, dengan jumlah beras yang disalurkan sesuai permintaan," katanya.

Saldi mengatakan, sepanjang 2024 Bulog telah menggelontorkan sebanyak 85.352 ton beras SPHP di seluruh kabupaten dan kota di Jabar. Beras SPHP ini didistribusikan kepada para pedagang pasar, dengan harga jual oleh pedagang kepada konsumen maksimalnya Rp12.500 per kilogram.

"Jenis beras untuk program SPHP ini termasuk kelas medium yang dijual dalam kemasan 5 kilogram. Beras tersebut hanya bisa dijual pedagang dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp62.500," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement