REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Hujan mulai kerap mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan. Daerah itupun telah menetapkan status kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi pada musim hujan kali ini.
‘’Penetapan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi sudah dimulai 1 November 2024 sampai April 2025 mendatang,’’ ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kuningan, Reno Presna Sunardi, Jumat (8/11/2024).
Meski demikian, surat keputusan (SK) bupati untuk penetapan status tersebut saat ini masih berproses. Reno mengatakan, untuk menghadapi ancama bencana hidrometeorologi itu, BPBD Kabupaten Kuningan telah menyiapkan sarana dan prasarana. Di antaranya, kendaraan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan bencana.
Pada awal November ini, kata Reno, sejumlah bencana yang diawali dengan hujan dan angin kencang mulai terjadi. Yakni, berupa kejadian pohon tumbang. Bahkan, pohon tumbang telah menyebabkan seorang warga yang sedang melintas menjadi meninggal dunia.
Seperti diketahui, ada sekitar 15 kecamatan di Kabupaten Kuningan yang rawan mengalami bencana di musim hujan. Kerawanan bencana itu di antaranya longsor, pergerakan tanah dan banjir. Kerawanan bencana longsor dan pergerakan tanah itu terutama di wilayah selatan Kabupaten Kuningan. Di antaranya, Kecamatan Hantara, Kadugede, Ciniru, Karangkancana, Subang, Selajambe dan Cilebak.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama jika hujan turun dengan intensitas tinggi dan durasi waktu yang lama.