REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Budidaya melon di Kabupaten Indramayu saat ini tengah menjadi primadona. Selain mudah dibudidayakan, melon juga memiliki pangsa pasar dan menghasilkan cuan yang berlipat ganda bagi para petani.
Budidaya melon pun bisa dilakukan di pekarangan yang selama ini kurang termanfaatkan. Seperti yang yang dilakukan warga Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, Dulloh. Dengan bermodalkan Rp 7 juta, Dulloh memanfaatkan lahan seluas 1.260 meter persegi atau 90 bata. Dari lahan tersebut, ia bisa menghasilkan melon sebanyak empat ton.
Dulloh pun memasarkan melon tersebut secara daring. Dengan harga jual paling rendah Rp 5.500 – Rp 8.000 per kilogram, ia bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 22 juta untuk sekali panen. Apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Dulloh pun disampaikan oleh Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik. Ia pun berkunjung langsung ke kebun melon milik Dulloh, akhir pekan ini.
Dedi mengatakan, makin berkembangnya masyarakat dalam budidaya aneka hortikultura, maka akan semakin menambah keanekaragaman jenis pangan yang dapat meningkatkan gizi masyarakat. Apalagi pada empat sampai lima tahun mendatang, Indonesia akan menuju swasembada pangan.
Dengan penjualan secara daring yang dibantu oleh pemerintah desa, melon Indramayu bisa dijual ke daerah lain sesuai permintaan. ‘’Pemerintah desa juga harus memahami sistem logistik dan potensi yang dimiliki oleh desanya. Sehingga ini bisa saling menguntungkan,’’ kata Dedi.