REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Farhan-Erwin unggul di sejumlah hitung cepat atau quick count pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Rabu (27/11/2024) lalu. Terdapat sejumlah faktor yang membuat pasangan tersebut unggul.
Direktur riset lembaga survei Polsight Kiki Pratama menyebut Farhan-Erwin unggul di Pilwalkot Bandung karena pesaingnya PKS dan Partai Gerindra mengusung calon yang kurang populer. Yaitu, Haru Suandharu- Dhani Wirianata. Padahal kandidat yang dilawan yaitu sosok cukup populer yaitu Farhan yang dikenal sebagai publik figur.
"Mungkin PKS dan Gerindra terlalu yakin dengan mesin partai sehingga mengusung pasangan calon kurang populer," ujar Kiki, Selasa (3/12/2024).
Kiki mengatakan, kemenangan Farhan-Erwin menjadi pukulan telak bagi PKS dan Gerindra. Sebab kedua partai tersebut memimpin Kota Bandung dari tahun 2013 hingga beberapa tahun terakhir. "Menjadi pukulan telak bagi PKS dan Gerindra," kata dia.
Satu sisi, Farhan-Erwin ia menuturkan meyakinkan sebagian masyarakat Kota Bandung dengan janji kampanye dan program yang diusung. Mereka pun menggunakan atribut yang unik yaitu pakaian hansip. "Itu menaikkan elektabilitas dan menjadi nilai tambah," katanya.
Selain itu, Farhan-Erwin mengatakan berhasil menarik suara pemilih baru yang menentukan pilihan di detik-detk terakhir.
Hasil quick count Polsight, Farhan-Erwin unggul di atas 40 persen. Namun begitu, Kiki mengingatkan bahwa hitung cepat bukan hasil resmi. Meski begitu hasil quick count tidak akan berbeda jauh dari hasil resmi.
Ia mengatakan hasil resmi Pilwalkot Bandung berada di KPU Kota Bandung. Oleh karena itu masyarakat diimbau menjaga kondusifitas.