Jumat 13 Dec 2024 10:58 WIB

Sepekan Lebih, Dua Korban Bencana di Sukabumi Belum Ditemukan, 10 Meninggal Dunia

Petugas gabungan dari berbagai instansi masih terus melakukan pencarian

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penjabat Guberrnur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau sejumlah titik di yang terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Sukabumi
Foto: Dok Republika
Penjabat Guberrnur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau sejumlah titik di yang terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan dua warga korban bencana di Kabupaten Sukabumi pada tanggal 3 hingga 4 Desember kemarin masih belum ditemukan hingga saat ini. Mereka yaitu Eros (63 tahun) warga Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud dan Ojang (53 tahun) warga Desa Sirnarasa.

Seperti diketahui, 10 orang warga di Kabupaten Sukabumi meninggal dunia akibat tertimbun longsor dan terbawa arus sungai. Korban meninggal dunia mulai dari anak, remaja, dewasa hingga lansia.

Baca Juga

"Dua orang warga masih belum ditemukan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat Bambang Imanuddin saat dikonfirmasi, Kamis (12/12/2024).

Bambang mengatakan, petugas gabungan dari berbagai instansi masih terus melakukan pencarian. Ia menambahkan bencana banjir, longsor hingga cuaca ekstrem di Kabupaten Sukabumi pada tanggal 3 hingga 4 Desember berdampak ke 39 kecamatan dengan jumlah desa 186.

Menurut Bambang, bencana longsor terjadi di  329 titik, bencana banjir terjadi di 282 titik, bencana angin kencang terjadi di 34 titik. Sedangkan bencana pergerakan tanah terjadi di 670 titik.

Total warga yang terdampak sebanyak 8.830 kepala keluarga atau 20.722 jiwa. Korban mengungsi 4.653 kepala keluarga atau 13.459 jiwa. Korban terancam 620 kepala keluarga atau 1.655 jiwa.

Bambang melanjutkan rumah yang mengalami kerusakan berat sebanyak 1.606 unit, rumah rusak sedang 1.829 unit dan rumah rusak ringan sebanyak 2.072 unit. Sedangkan rumah yang terancam rusak akibat bencana sebanyak 670 unit.

Ia mengatakan jembatan yang rusak sebanyak 47 unit, tembok penahan tanah (TPT) sebanyak 17. Saluran air sebanyak 18 titik rusak, tempat ibadah rusak sebanyak 27 unit, sekolah rusak 127 unit dan bangunan lainnya sebanyak 131 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement