REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Aktivitas galian kabel program menurunkan kabel udara ke bawah tanah PT Bandung Infra Investama (BII) di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung dihentikan sementara per tanggal 15 Desember. Namun, di beberapa ruas jalan bekas lubang galian masih ditemukan ada yang belum diaspal.
Selain itu, masih ditemukan rambu-rambu peringatan dan karung berisi tanah galian. Kondisi tersebut berpotensi dapat menyebabkan rawan kecelakaan.
Direktur Utama PT BII Asep Wawan Dharmawan mengatakan, per tanggal 15 Desember kemarin aktivitas galian kabel di 31 ruas jalan Kota Bandung dihentikan sementara jelang Natal dan Tahun Baru 2025. Mulai dari pekerjaan manhole dan handhole serta lubang galian untuk memasukan tempat kabel fiber optik.
"Kemarin sesuai arahan Pj Wali Kota Bandung dan Polrestabes Bandung tujuh hari sebelum Nataru berhenti, kita menyesuaikan," ujar Asep saat dikonfirmasi, Senin (16/12/2024).
Ia melanjutkan pihaknya hingga Rabu mendatang akan melakukan pemantauan mengenai ruas jalan yang terdapat lubang galian kabel. Apabila ditemukan masih ada yang belum diaspal maka akan diaspal kembali. "Kalau melihat ada yang belum rapi dikembalikan seperti semula silahkan laporkan ke kami. Ininya tanggung jawab mengendalikan semua kondisi jalan seperti semula kalau diaspal diaspal lagi," kata Asep.
Asep mengatakan proyek menurunkan kabel udara ke bawah tanah akan dilaksanakan di 147 ruas jalan secara bertahap. Tahap pertama tahun pertama dilaksanakan di 31 ruas jalan dan selanjutnya dilaksanakan tahun 2025. "Jadi memang sebenarnya untuk tiga tahun jadi 147 ruas jalan kami rencanakan dikerjakan tiga tahun," kata dia.
Sebelumnya, Polrestabes Bandung meminta agar Pemkot Bandung menghentikan sementara aktivitas galian kabel yang berlangsung di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. Terlebih saat ini jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.