Senin 27 Jan 2025 20:16 WIB

Sumber Mata Air Panas di Tengah Persawahan Jadi Wisata Hidden Gem di Bandung Barat

Sumber mata air panas tersebut cukup sulit dan tak bisa diakses menggunakan kendaraan

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Sumber Mata Air Panas di Tengah Kawasan Sawah di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Sumber Mata Air Panas Itu Cukup Unik karena Jaraknya Jauh dari Gunung Berapi
Foto: Ferry Bangkit
Sumber Mata Air Panas di Tengah Kawasan Sawah di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Sumber Mata Air Panas Itu Cukup Unik karena Jaraknya Jauh dari Gunung Berapi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kekayaan sumber daya alam di Kabupaten Bandung Barat (KBB), cukup melimpah. Hamparan hijau hutan dan bentangan gunungnya menjadi sesuatu yang selalu dicari pelancong dari berbagI daerah.

Megahnya sumber daya alam yang dimiliki Bandung Barat itu tentunya merupakan potensi dikembangkan menjadi objek wisata. Salah satunya, sumber air panas yang berada di Kampung Cibaligo, RT 02/02, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.

Baca Juga

Di wilayah tersebut terdapat sumber mata air panas yang terbilang cukup unik. Karena, sumber mata air panas yang letaknya jaraknya sangat jauh dari gunung berapi. Satu-satunya gunung di wilayah tersebut yang masih aktif adalah Tangkuban Parahu di kawasan Lembang, namun jarak gunung itu sangat jauh dari desa tersebut.

"Iya ini air panas udah dari dulu memang begini. Gak ngalir lewat saluran, tapi langsung dari bawah tanah," tutur Agam (38) salah seorang warga, Senin (27/1/2025).

Sumber mata air panas Cibaligo bisa dibilang merupakan hidden gems karena lokasinya memang cukup tersembunyi namun memiliki pesona dan daya tarik yang cukup unik. Letaknya berada di tengah hijaunya area pesawahan Bandung Barat.

Sehingga menuju sumber mata air panas tersebut cukup sulit dan tidak bisa diakses menggunakan kendaraan. Wisatawan yang ingin ke objek wisata sumber mata air panas Cibaligo berada tak jauh dari kawasan perkotaan Padalarang. Jika dari Stasiun Padalarang, rutenya bisa mengarah ke Cisarua, begitupun dari arah Jalan Panaris.

Setelah melewati underpass, kemudian nantinya akan diarahkan belok kiri menuju Kantor Kecamatan Ngamprah. Dari sana, pelancong hanya tinggal melanjutkan perjalanan sekitar 10-15 menit saja dengan menyusuri jalan yang masih bisa diakses dengan kendaraan.

Di perjalanan, pelancong akan menemukan warung pertama yang artinya titik pemberhentian terakhir kendaraan sebelum melanjutkannya dengan berjalan kaki melewati jalan setapak. Panorama alam di tengah pesawahan dan syahdunya angin membuat perjalanan kaki sekitar 500 meter membuat lelah seketika hilang.

Dulunya, sumber mata air panas Cibaligo hanya digunakan warga untuk memandikan hewan ternak seperti kambing dan kerbau. Namun seiring berjalannya waktu, tempat itu perlahan digunakan warga untuk mandi hingga akhirnya kini dibuatkan kolam untuk menampung sumber mata air tersebut. "Ini lama kalau sumber mata air panasnya, kalau dulu suka dipakai mandiin hewan ternak. Sekarang gak boleh, sekarang bisa dimanfaatin warga untuk berendam, wisata gratis," kata Agam.

Menurutnya, objek sumber mata air panas itu biasanya ramai didatangi pengunjung baik warga lokal maupun dari luar daerah itu di pagi atau sore hingga malam hari. Sebab di waktu tersebut, air sedang panas-panasnya sehingga enak untuk berendam.

"Sampe malem juga ada biasanya, yang main sepeda terus berendam di sini. Kan kalo sore ke malam itu airnya lebih panas," kata dia.

Sementara itu Rahmat Syauqi (33), warga asal Kota Bandung mengaku baru pertama kali mengunjungi objek sumber mata air panas di kawasan pesawahan. Ia diajak temannya karena penasaran ingin merasakannya secara langsung. "Tadi diajak temen katanya ada air panas tapi di tengah sawah terus jauh dari gunung berapi, saya pensaran jadi ikut. Pas sampe ternyata beneran panas," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement