Jumat 07 Feb 2025 13:39 WIB

Targetkan jadi World Class University, Unisba Publikasikan Hasil Penelitian di SPeSIA 2025

Mahasiswa harus sebagai kontributor utama yang mempublikasikan hasil penelitian

Wakil Rektor I Unisba Prof A Harits Numan
Foto: Dok Republika
Wakil Rektor I Unisba Prof A Harits Numan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar Seminar Nasional Sivitas Akademika (SPeSIA) 2025 Gelombang 1 dengan tema “Peningkatan Literasi Digital: Pilar Utama dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Digital”, belum lama ini. Acara yang dilaksanakan di Aula Utama Unisba ini menghadirkan keynote speaker Prof Dr Nunung Nurhayati, S.E., M.Si., Ak., CA., CTT, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisba.

Wakil Rektor I Unisba, Prof Ir A Harits Nu'man MT PhD IPM berharap, kegiatan SPeSIA ini dapat menjadi ajang penting dalam mendorong kontribusi besar dari mahasiswa dan dosen dalam mencapai visi institusi sebagai "World Class University". “Diharapkan peserta mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya diakui secara nasional tetapi juga mendunia,” ujar Warek I, Jumat (7/2/2025).

Baca Juga

Untuk menjadi universitas kelas dunia, mahasiswa harus sebagai kontributor utama yang mempublikasikan hasil penelitian di media yang telah disiapkan. "Ini adalah majelis ilmu yang akan meninggikan derajat, baik mahasiswa maupun dosen pembimbing,” katanya.

Menurutnya, publikasi ilmiah tidak hanya meningkatkan reputasi mahasiswa tetapi juga mendukung kinerja dosen. Artikel yang dipublikasikan mahasiswa memungkinkan dosen tercatat sebagai pembimbing dalam karya tersebut, sehingga ada sinergi yang saling menguntungkan antara mahasiswa dan dosen.

Sebagai pengingat, Warek I mengungkapkan bahwa relevansi nilai-nilai keagamaan, seperti yang tercantum dalam Surat Al Imran ayat 110 yang menekankan umat terbaik adalah mereka yang menjalankan perintah Allah, menjauhi larangannya, dan tetap beriman. Hal ini diterapkan dalam konteks akademik melalui penggunaan teknologi secara positif. “Media sosial atau digital diharapkan menjadi sarana yang produktif, bukan sekadar tempat berbagi keluh kesah, tetapi sebagai media untuk kontribusi penelitian dan pengembangan ilmu,” katanya.

Warek I juga, mendorong mahasiswa untuk menjaga integritas akademik dengan memastikan karyanya bebas dari plagiarisme. Dalam kegiatan ini, publikasi ilmiah akan melalui proses pemeriksaan "similarity index" menggunakan alat seperti Turnitin, guna memastikan keaslian karya.

“Dengan kegiatan ini, kita mengapresiasi mahasiswa yang memberikan kontribusi lebih baik dibandingkan yang lain. Kalian bukan hanya menjadi bagian dari umat terbaik (kuntum khairu ummah), tetapi juga menjadi individu yang bermanfaat bagi sesama (khairunnas anfa’uhum linnas),” paparnya.

Harapannya, kata dia, karya-karya yang dipublikasikan tidak hanya membawa manfaat bagi individu mahasiswa dan dosennya saja, tetapi juga dapat memberikan efek berantai bagi institusi. “Artikel yang telah dipublikasikan pun memiliki potensi untuk menjadi referensi dan disitasi oleh mahasiswa lain di masa depan, menciptakan dampak yang lebih luas,” katanya.

Warek I juga mengajak agar peserta yang merupakan generasi muda dapat terus berkontribusi secara positif dalam bidang akademik dan menciptakan tren penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

                 

Koordinator Prosiding SPeSIA, Dadi Ahmadi, S.Sos, M.I.Kom, menekankan pentingnya publikasi ilmiah bagi mahasiswa, sebagaimana diatur dalam berbagai surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, antara lain Surat Edaran No. 152/E/T/2012, yang mewajibkan mahasiswa magister dan doktor untuk mempublikasikan karya ilmiah sebagai syarat kelulusan; Surat Edaran No. B/323/B.B1/SE/2019, yang mewajibkan mahasiswa sarjana, magister, dan doktor untuk mengunggah karya ilmiah mereka ke repositori nasional. Serta, Surat Edaran No. B/565/B.B1/HK.01.01/2019, yang menegaskan kembali kewajiban publikasi dan pemanfaatan portal ilmiah seperti Garuda dan Rama.

Selain itu, kata Dadi, kebijakan internal Unisba, melalui Surat Edaran No. 022/A.18/BAK-k/1/2025, mewajibkan mahasiswa yang akan mengikuti wisuda untuk membuat dan mempresentasikan makalah ilmiah di SPeSIA 2025. “Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peringkat institusi dalam klasterisasi perguruan tinggi dan mendorong publikasi ilmiah sebagai persyaratan menuju World Class University,” kata Dadi.

Dadi mengatakan, pada SPeSIA 2025 Gelombang 1, sebanyak 1.121 makalah ilmiah telah divalidasi dan berasal dari berbagai disiplin ilmu, di antaranya Fakultas Syariah (60 makalah), Fakultas Dakwah (28 makalah), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (71 makalah), Fakultas Hukum (88 makalah), Fakultas Psikologi (123 makalah), Fakultas MIPA (79 makalah), Fakultas Teknik (85 makalah), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (231 makalah), Komunikasi (145 makalah), dan Fakultas Kedokteran (211 makalah).

Sejak penyelenggaraan SPeSIA tahun 2020, kata Dadi, Unisba telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi mitra sebagai co-host untuk meningkatkan kualitas acara. “Hingga kini, artikel dari SPeSIA telah terindeks oleh Google Scholar sebanyak 8.382 sitasi, sementara di portal Garuda mencapai 5.090 artikel dalam tiga tahun terakhir (2022-2024),” katanya.

Sebagai inovasi terbaru, kata dia, beberapa artikel terbaik dari SPeSIA 2025 akan dipublikasikan di jurnal riset Unisba yang telah memiliki ISSN, DOI, serta terindeks di Google Scholar dan DOAJ. “Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian serta mendongkrak jumlah sitasi di portal Garuda dan Sinta,” katanya.

Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi akademik dan sumber inspirasi bagi para pengambil kebijakan dalam menciptakan program-program berbasis riset yang selaras dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dadi berharap SPeSIA 2025 dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia akademik dan pembangunan bangsa. “Selamat berseminar, semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan menjadi ladang ibadah bagi kita semua,” katanya.

Sama seperti pelaksanaan sebelumnya, SPeSIA kali ini juga dipilih 10 pemakalah terbaik “The Best Presentation” dari masing-masing fakultas / program studi. Di samping itu, penghargaan juga diberikan kepada Best of The Best Presentation yang diraih oleh Diana Ervina dari Program Studi Statistika Fakultas MIPA degan raihan nilai 988 dengan judul artikel “Improving Regression Model Menggunakan Bagging MARS Terhåßadap Gini Ratio di Pulau Jawa”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement