Senin 24 Feb 2025 08:50 WIB

Tanggapi Pidato Wali Kota Farhan, Ketua DPRD Optimistis Masalah Krusial Terselesaikan

Dewan merasa sangat optimis terkait gagasan-gagasan dan visi misi Wali Kota Farhan

Sidang Paripurna dengan agenda mendengarkan pidato pertama Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung H M Farhan dan H Erwin, yang digelar DPRD Kota Bandung
Foto: Dok Republika
Sidang Paripurna dengan agenda mendengarkan pidato pertama Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung H M Farhan dan H Erwin, yang digelar DPRD Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPRD Kota Bandung menggelar Sidang Paripurna dengan agenda mendengarkan pidato pertama Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung H M Farhan dan H Erwin, belum lama ini. Menanggapi pidato pertama Wali Kota Bandung M Farhan, Ketua DPRD Kota Bandung H Asep Mulyadi, SH menyampaikan beberapa point penting yang menjadi sorotannya. Beberapa hal di antaranya adalah, tentang kolaborasi dan beberapa bidang yang disebut-sebut dalam pidato Farhan.

“Alhamdulillah, kita sudah melakukan Rapat Paripurna untuk mendengarkan pidato pertama Wali Kota Bandung periode 2025-2030, H M Farhan,” ujar Ketua DPRD Kota Bandung, H Asep Mulyadi SH dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2025).

Baca Juga

Asep mengatakan, dari beberapa point yang sudah disampaikan Farhan, pihaknya merasa sangat optimis terkait gagasan-gagasan, harapan-harapan, visi-misi, dan rencana kerjanya yang akan datang. Salah satu point yang pihaknya catat adalah pentingnya kolaborasi Pemkot Bandung dengan DPRD Kota Bandung, dengan Pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat.

"Itu menjadi sangat penting, karena kebijakan yang diberlakukan di Kota Bandung tentu ada yang inline dengan pemerintah di atasnya,” kata Asep.

Hal lain yang juga menjadi perhatian politisi PKS ini adalah, pembangunan infrastruktur, lingkungan , pengelolaan dan pengolahan sampah, kemacetan, dan banjir. “Ini adalah titik-titik krusial yang harus diselesaikan Walikota Bandung periode 2025-2030,” katanya.

Menurut Asep, pihaknya sangat mendukung upaya pasangan pemimpin ini untuk meningkatkan PAD. Karena, Asep mengakui, beberapa pembangunan di Kota Bandung tentu membutuhkan dukungan penuh dari PAD yang cukup besar.

“Atas pentingnya peran PAD untuk Pembangunan dan pelayanan warga Kota Bandung, kami tentu mendukung Upaya mereka meningkatkan dan menggali kemungkinan PAD yang bisa dimaksimalkan,” kata Asep.

Hal lain yang juga yang menjadi catatan adalah bagaiamana pengembangan ekonomi kreatif, karena Kota Bandung adalah kota kreatif, banyak komunitas kreatif. “Ini juga perlu dikuatkan Kembali, terkait pengembangan ekonomi kreatiof di masa yang akan datang. Pasalnya, ini akan menjadi tulang punggung untuk perpiuaran dan pertumbuhan ekonimi. Tentu di dalamnya adalah anak-anak muda ini juga perlu perhatian Pemkot Bandung,” paparnya.

Selian itu, kata dia, yang menjadi catatan lainnya adalah penguatan parisiwata. Asep mengatakan, Kota Bandung di Tengah persaingan dengan kota-kota sekitarnya baik Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi bahkan Majalengka, Kuningan dan Cirebon, Kota Bandung harus membuat inovasi dan terobosan tertentu, dan terus mengkiatkan wisatawan.

“Salah satunya kemarin ada penguatan jejak-jejak Soekarno di Kota Bandung, sehingga ada sistem paket dengan wisatawan yang datang ke Kota Bandung,” katanya.

Di sisi lain, kata Asep, pihaknya siap bersinergi dan siap bekerja sama berkolaborasi untuk memberikan hal terbaik untuk masyarakat, sebagai fungsi pengawasan. Asep mengatakan, DPRD Kota Bandung tetap akan bertindak kritis untuk mengawasi jalannya pemerintahan Kota Bandung. Agar apa-apa yang menjadi harapan di Pilkada dan Pemilu bisa dilakasanakan.

“Oleh karena itu, kami DPRD dan masyarakat ingin berikan dulu kesempatan kepada walikota untuk mulai bekerja. Sambil terus kita pantau kinerja dari Pemkot Bandung kami akan awasi jalannya pemerintahan dan lakukan sinergi dan kolaborasi,” katanya.

Sementara itu, dalam pidato pertamanya dalam Rapat Paripurna lalu, Farhan memaparkan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan. Di antaranya menyangkut pemajuan kebudayaan, transformasi kesehatan dan penanggulangan kemiskinan, pengembangan koperasi, UMKM, dan ekonomi kreatif, peningkatan infrastruktur dan pengelolaan tata kota.

Termasuk juga pembangunan pariwisata berbasis sejarah dan budaya, pengoptimalan pajak dan retribusi daerah, program smart parking dan pengelolaan sampah. Farhan juga menargetkan peningkatan APBD Kota Bandung hingga Rp10 triliun pada tahun 2027 dengan mengoptimalkan pendapatan daerah.

Menutup pidatonya, Farhan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement