REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Banyaknya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang terjadi karena musim hujan ekstrem saat ini, mebuat semua aparat kewilayahan harus terus waspada. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi pun, menyampaikan pesan kepada para camat dan lurah/kepala desa se-Jawa Barat, terkait penataan infrastruktur di daerah masing-masing. Menurutnya, ada lima pesan untuk semua kades, lurah dan camat di Jabar.
"Yang pertama kepada para lurah, kades dan camat seluruh Jawa Barat, mulai hari ini mari kita bersama-sama lebih selektif dalam memberikan rekomendasi berbagai izin yang berpotensi menimbulkan problem lingkungan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan alam yang berkelanjutan," ujar Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM dalam akun media sosialnya, dikutip Senin (17/3/2025).
Kedua, kata dia, para kepala desa, lurah dan camat harus mulai peka melakukan penataan dan berani membongkar bangunan yang menggunakan daerah aliran sungai (DAS) yang sudah jelas menganggu fungsi arus dari sungai itu sendiri.
"Yang ketiga, membersihkan lingkungan, salah satunya pembersihan sungai dari sampah. Kemudian melakukan pengelolaan sampah di setiap RT, RW, desa dan kelurahan agar tidak terjadi pembuangan sampah secara terus menerus ke sungai," paparnya.
Pesan selanjutnya, kata dia, adalah mengelola sungai bersama-sama, terutama sungai-sungai kecil yang tidak dikelola BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), Dinas Sumber Daya Air maupun PJT (Perum Jasa Tirta), dengan melakukan pengerukan dan pelebaran secara gotong royong.
"Yang berikutnya adalah merekonstruksi ulang jembatan kecil, mengubah bentuknya jadi melengkung tidak datar seperti sekarang agar tidak menghalangi material yang terbawa arus," katanya.
Dedi berharap, lima langkah tersebut menjadi langkah yang efektif untuk menyelesaikan masalah banjir.