Kamis 10 Apr 2025 20:36 WIB

Mayat Perempuan Ditemukan di Gorong-Gorong Jembatan Tol Cisumdawu

Korban mengalami gangguan kejiwaan sejak sepuluh tahun terakhir

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Satresnarkoba Polrestabes Bandung menggerebek kios yang menjual obat keras berkedok menjual asesoris handphone di pinggir Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (10/4/2025). Dua orang terduga pelaku yang merupakan penjual dan pembeli diamankan dan dibawa ke Polrestabes Bandung.
Foto: Dok Republika.
Satresnarkoba Polrestabes Bandung menggerebek kios yang menjual obat keras berkedok menjual asesoris handphone di pinggir Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (10/4/2025). Dua orang terduga pelaku yang merupakan penjual dan pembeli diamankan dan dibawa ke Polrestabes Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Mayat perempuan Diar Sugiarti (34 tahun) ditemukan warga dan perangkat desa di dalam gorong-gorong di Dusun Gamplung RT 02 RW 06, Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (9/4/2025), di samping Jembatan Tol Cisumdawu. Korban telah berhasil dievakuasi dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga.

Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan, korban dilaporkan keluarga hilang pada Sabtu (5/4/2025) lalu sebelum ditemukan meninggal dunia di dalam gorong-gorong dengan kedalaman 5 meter dan diameter 60 sentimeter. Ia mengatakan warga berusaha mencari korban selama empat hari terakhir.

Baca Juga

Ia menyebut salah seorang warga menemukan pakaian terdiri dari baju, celana, kerudung dan pakaian yang tersangkut pada kayu di sebuah selokan. Pakaian tersebut mirip dengan yang dikenakan oleh korban.

Awang mengatakan warga memperlihatkan pakaian tersebut kepada keluarga korban dan membenarkan bahwa pakaian tersebut merupakan yang dipakai korban. Selanjutnya, warga kembali mencari keberadaan korban. "Almarhumah ditemukan di dalam gorong-gorong selokan tidak jauh dari tempat ditemukannya pakaian, kurang lebih 60 meter," kata dia belum lama ini.

Setelah ditemukan, ia mengatakan warga melaporkan kepada aparat kepolisian untuk dilakukan evakuasi jenazah dengan cara memotong pipa besi saluran air. Awang mengatakan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban selama proses evakuasi. "Bukan (korban pembunuhan)," kata dia.

Ia menuturkan korban mengalami gangguan kejiwaan sejak sepuluh tahun terakhir. Diduga, korban merangkak masuk ke dalam gorong-gorong dan kehabisan nafas. "Kemungkinan kehabisan nafas, masuk ke dalam gorong-gorong," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement