Sabtu 12 Apr 2025 12:53 WIB

Tina Wiryawati Apresiasi "Jabar Nyaah ka Indung" yang Digagas KDM

Harus dipastikan setiap ibu di Jawa Barat benar-benar merasakan dampaknya.

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Ferry kisihandi
Anggota DPRD Jawa Barat, Tina Wiryawati
Foto: dok pribadi
Anggota DPRD Jawa Barat, Tina Wiryawati

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Tina Wiryawati, memberikan apresiasi tinggi terhadap program “Jabar Nyaah ka Indung” yang digagas Gubernur Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya inovatif tetapi juga sarat nilai budaya dan spiritualitas karena mengangkat kembali peran penting seorang ibu dalam kehidupan masyarakat Sunda.

“Saya sangat mengapresiasi program ini. Gagasan Kang Dedi menunjukkan keberpihakan kepada nilai-nilai luhur yang sering kali dilupakan dalam pembangunan modern. Ibu adalah fondasi keluarga, dan jika negara memperhatikannya secara serius, itu artinya kita sedang membangun dari akar yang paling kuat,” ujar Tina kepada Republika, Sabtu (12/4/2025).

Program “Jabar Nyaah ka Indung” menekankan pentingnya memuliakan sosok ibu, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam konteks kebijakan publik. Salah satu langkah konkret dalam program ini adalah kebijakan fleksibilitas kerja bagi ASN yang harus merawat ibunya yang sakit di rumah.

Bagi Tina, pendekatan ini bukan hanya soal kemanusiaan, tetapi bentuk konkret keberpihakan pemerintah terhadap nilai kasih sayang yang hakiki.

“Saya yakin jika setiap kebijakan lahir dari semangat menghormati ibu, maka tidak ada yang salah arah. Karena seorang ibu selalu mengajarkan kasih, ketulusan, dan pengorbanan. Ini nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan,” tambahnya.

Tina mendorong agar program ini tak hanya berhenti pada simbolik dan seremonial. Ia berharap pemerintah provinsi bisa memperluas cakupan manfaat program, seperti dukungan sosial dan kesehatan bagi ibu-ibu lanjut usia, pelatihan penguatan ekonomi ibu rumah tangga, hingga edukasi nilai-nilai keluarga di lingkungan sekolah.

“Jangan sampai ini jadi sekadar nama program. Kita harus pastikan setiap ibu di Jawa Barat benar-benar merasakan dampaknya. Karena mereka telah mengorbankan banyak hal, sudah selayaknya kita, sebagai negara, hadir untuk mereka,” tegasnya.

Tina berharap program "Jabar Nyaah ka Indung" menjadi cerminan karakter kepemimpinan KDM yang membumi, menghormati akar budaya, dan mengedepankan keberpihakan kepada perempuan, khususnya para ibu yang selama ini menjadi pilar tak tergantikan dalam keluarga dan masyarakat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement