REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Bersih-bersih aksi premanisme mulai dilakukan di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Terbaru, sebanyak 114 preman diamankan dalam operasi premanisme yang dilakukan Polres Cimahi dan jajaran.
"Jadi kami hari ini melakukan operasi premanisme, sasaran tentunya mereka yabg melakukan tindak meresahkan, mengganggu keamanan masyarakat di Cimahi dan KBB," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurallah Adi Putra, Jumat (9/5).
Niko mengatakan, ratusan preman yang menganggu ketertiban, keamanan dan kenyamanan masyarakat itu diamankan dari 21 titik operasi yang dilakukan Polres Cimahi dan seluruh Polsek jajaran di wilayah Kota Cimahi, KBB dan Margaasih.
"Kegiatan operasi premanisme dengann sasaran yang melakukan tindak pidana, meresahkan, menganggu keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat," kata dia.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, dari 114 preman yang diamankan hanya 6 orang saja yang dinaikan statusnya ke penyidikan. Salah satunya yakni M, sebagai pelaku pemalakan dan pengancaman yang terjadi di wilayah Cililin.
"Untuk M ini, kami amankan kemarin di Cililin. Jadi dia bersama dua temannya memalak pedagang dan minimarket, dengan membawa senjata tajam. Kami amankan dan sekarang jadi tersangka," kata Niko.
Niko mengatakan dari 114 preman tersebut, enam orang ditetapkan jadi tersangka. Jumlahnya bisa bertambah lantaran sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan.
"Kita naikkan penyidikan 6 orang dengan dugaan pidana pasal beragam, mulai 170 KUHP dan 351 KUHP. Kita masih kembangkan," kata Niko.