Rabu 04 Jun 2025 15:09 WIB

Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Gunung Kuda

Total santunan dan bantuan paket sembako yang disalurkan sebesar Rp 384 juta.

Rep: Lillis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Longsor terjadi di Galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Foto: Dok Republika
Longsor terjadi di Galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kementerian Sosial menyerahkan santunan untuk 21 ahli waris korban meninggal dunia dan delapan korban luka longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Selasa (3/6/2025). Total santunan dan bantuan paket sembako yang disalurkan sebesar Rp 384 juta.

"Saya datang ke sini, sudah ke lokasi. Pada hari ini saya atas nama Kemensos, pemerintah pusat ingin menyampaikan tali asih bagi keluarga yang jadi korban, baik yang meninggal dan luka-luka," kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, di GOR Bobos, Cirebon, Selasa (3/6/2025).

Adapun rincian santunan dan bantuan kepada 21 ahli waris korban bencana alam yang meninggal dunia totalnya sebesar Rp 315 juta. Sedangkan santunan kepada delapan korban luka senilai Rp 40 juta dan paket sembako untuk 29 orang senilai Rp 29 juta.

Didampingi Bupati Cirebon, Imron, BNPB dan Basarnas, wamensos sebelumnya juga melihat langsung lokasi bencana longsor. Ia juga meninjau dapur umum Tagana yang memproduksi 500 nasi bungkus per hari untuk dukungan para relawan SAR yang sedang melakukan pencarian korban hilang.

Agus mengatakan, bantuan dan santunan itu merupakan bentuk empati dan kepedulian pemerintah terhadap korban dan keluarga. "Dalam situasi tanggap darurat, Kemensos akan memberikan perhatian supaya korban dan yang ditinggalkan merasa diperhatikan negara," katanya.

Agus menambahkan, dalam status tanggap darurat seperti saat ini, semua pihak berfokus pada pencarian korban yang belum ditemukan. Adapun, kemungkinan adanya bantuan susulan untuk para korban, pemerintah akan melakukan evaluasi dan asesmen setelah tanggap darurat.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Bupati agar dinas sosial membuat asesmen. Kita tunggu asesmen dan laporan dari kabupaten," katanya.

Agus pun menegaskan, tambang pasir tersebut dianggap berbahaya karena sudah banyak korban yang tertimbun, bahkan sebelum kejadian pada akhir Mei 2025. Karena itu, ia tak bisa membiarkan situasi tersebut terus berlanjut.

"Pekerjaan masih banyak, negara sedang berusaha untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada rakyat dengan program-program yang disusun Pak Prabowo," katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat aktif dalam proses penyelamatan dan evakuasi korban longsor. Ia berharap korban yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan.

"Ini ada kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, tim SAR, Pekerjaan Umum, swasta, TNI/Polri," katanya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada para korban. Ia pun ikut berbelasungkawa dan berharap keluarga korban diberikan ketabahan.

"Mudah-mudahan keluarga yang menjadi korban diteguhkan hatinya, yang sabar dan ikhlas," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement