Kamis 19 Jun 2025 09:30 WIB

BMKG Ajari Nelayan Gunakan Teknologi Informasi Cuaca dan Posisi Ikan

Teknologi yang diajarkan kepada para nelayan itu berupa  penggunaan aplikasi InaWis

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
BMKG menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) tahun 2025 bagi para nelayan di Kabupaten Indrmaayu, Rabu (18/6/2025).
Foto: Lilis Sri Handayani
BMKG menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) tahun 2025 bagi para nelayan di Kabupaten Indrmaayu, Rabu (18/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan pelatihan kepada para nelayan di Kabupaten Indramayu mengenai penggunaan teknologi, untuk mengetahui kondisi cuaca maupun titik lokasi keberadaan ikan di laut. Diharapkan, hal itu akan meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Pelatihan itu dilakukan melalui kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) tahun 2025, yang bekerja sama dengan Komisi V DPR RI, di Kabupaten Indramayu, Rabu (18/6/2025). Adapun teknologi yang diajarkan kepada para nelayan itu berupa  penggunaan aplikasi Indonesia Weather Information for Shipping (InaWis). Aplikasi tersebut bisa diakses oleh setiap nelayan menggunakan handphone.

Baca Juga

Aplikasi InaWis itu memuat berbagai fitur mengenai  informasi cuaca, seperti ketinggian gelombang, arah kecepatan angin, arus laut dan informasi cuaca lainnya. Adapula fitur posisi kapal, posisi ikan dan fitur safety score kapal.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, melalui aplikasi itu, para nelayan bisa mengetahui kondisi cuaca di laut. Hal tersebut akan bermanfaat untuk perencanaan melaut yang aman dan jumlah logistik yang harus dibawa untuk bekal di laut. “Aplikasi itu juga bisa mengetahui posisi dimana ikan berada. Jadi paradigma dulu mencari ikan, kita ubah menjadi menangkap ikan karena sudah diketahui posisi ikannya,” kata Guswanto.

Guswanto menambahkan, teknologi itu menggabungkan kearifan lokal dengan ilmu pengetahuan teknologi yang dimiliki BMKG. Ia menyatakan, aplikasi InaWis pun sudah ada sejak 2015 dan hingga kini terus disebarluaskan ke seluruh Indonesia, termasuk kepada nelayan di Kabupaten Indramayu.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Daniel Muttaqien Syafiuddin mengatakan, para nelayan selama ini melaut secara otodidak melalui pengalaman mereka. Namun kini, mereka bisa menggabungkannya dengan penggunaan teknologi informasi sehingga bisa lebih aman dan lebih mudah dalam menangkap ikan.

“Fungsinya memudahkan nelayan ketika mencari tangkapan. Saya sebagai mitra BMKG ucapkan terima kasih dengan adanya SLCN  di Kabupaten Indramayu, nelayan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih sehingga  bisa mencari tangkapan ikan yang lebih efektif dan lebih aman,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement