Rabu 25 Jun 2025 17:08 WIB

Berbuat Curang di Jalur Domisili, 10 Calon Murid SMAN 3 Bandung Didiskualifikasi

Para calon siswa yang dianulir ini masuk dalam 126 orang yang dinyatakan lolos SPMB

Orang tua murid  melakukan proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 secara daring (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Orang tua murid melakukan proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 secara daring (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sistem Penerimaan Calon Murid Baru (SPMB) tahap I tahun 2025, masih diwarnai kecurangan. Sebanyak 10 orang calon murid baru di SMAN 3 Bandung didiskualifikasi atau dianulir. Penyebabnya, karena puluhan calon siswa tersebut terkonfirmasi berbuat curang pada jalur domisili.

SPMB tahap I ini ada tiga jalur yang disediakan untuk calon siswa yaitu, jalur domisili, afirmasi, dan mutasi. Menurut Ketua SPMB SMAN 3 Bandung, Zaenal Asikin, para calon siswa yang dianulir ini masuk dalam 126 orang yang dinyatakan lolos SPMB tahap I dari jalur domisili.

Baca Juga

Namun, kata dia, pihak sekolah mendapatkan aduan dalam masa sanggah SPMB tahap satu yang dibuka pada 10 - 17 Juni 2025. Akhirnya pihak sekolah langsung mendiskualifikasinya. "Kami menindaklanjuti aduan tersebut melalui verifikasi ulang data maupun dokumen persyaratannya, dan menemukan anomali, sehingga memutuskan untuk mendiskualifikasi 10 orang tersebut," ujar Zaenal, Selasa (24/6/2025).

Zaenal mengatakan, meskipun sudah dianulir tapi 10 calon murid baru yang didiskualifikasi tersebut masih bisa mendaftar kembali ke SMAN 3 Bandung pada SPMB tahap dua. Yakni, membuka jalur prestasi akademik maupun nonakademik. Dampak dari siswa yang dianulir ini kuota jalur domisili berkurang dari 126 orang menjadi 116 orang.

"Mereka diperbolehkan mendaftar kembali di SPMB tahap dua ini meski telah didiskualifikasi dari tahap satu, karena yang terpenting mengikuti aturan mainnya," kata Zaenal.

Terkait kecurangan yang ditemukan, Zaenal tidak merinci anomali yang ditemukan dalam proses verifikasi data dari 10 calon murid baru yang didiskualifikasi tersebut. Ia hanya menyebut hasil temuannya, ada yang tidak sesuai persyaratan SPMB jalur domisili.

Untuk pendaftaran SPMB tahap dua, dibuka mulai 24 Juni - 1 Juli 2025, dan SMAN 3 Bandung menyediakan kuota 108 siswa baru untuk jalur prestasi akademik maupun nonakademik. Namun, saat ini pihak sekolah masih belum membuka pendaftaran tersebut.

"Kuota tersebut dibagi untuk jalur prestasi berdasarkan nilai rapor 70 orang, prestasi akademik sebanyak 22 orang, prestasi nonakademik 13 orang, dan kepemimpinan tiga orang," kata Zaenal Asikin.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Purwanto mengatakan, pihaknya telah melakukan fakta integritas dengan semua kepala sekolah dan KCD. Kalau ada kecurangan, pihak yang pertama kali mengetahui adalah operator sekolah. "Jadi yang melakukan verifikasi itu kan sekolah kalau ada hal-hal yang tak sesuai atau kecurangan, kami serahkan ke sekolah. Kalau benar ya diberi sanksi," katanya.

Purwanto mengatakan, pihaknya telah menganulir beberapa siswa dari sekolah tujuan, karena berbuat curang dalam SPMB tahap satu yang digelar dari 10 - 16 Juni 2025.

"Mayoritas itu domisili. Itu ada di Bandung ada (pelanggaran), kemudian di Garut juga ada. Tapi ini beberapa sudah kami anulir sebelum pengumuman kemarin," ujar di Gedung DPRD Jabar, Senin (23/6/2025).

Meski begitu, Purwanto belum bisa membeberkan lebih rinci berapa total yang dianulir dan mereka berasal dari wilayah mana saja. Dia hanya memastikan, para calon siswa-siswi baru yang berbuat curang ini telah dianulir dari pendaftaran.

"Dianulir. Sebelum pengumuman itu sudah dianulir. Yang ditemukan itu biasa itu ada titik koordinat yang tidak tepat. Kami sedang kaji hitungannya berapa ya. Lagi meminta informasi dari help base yang yang men-tracking itu," katanya.

Dalam SPMB tahap I, Disdik Provinsi Jawa Barat telah mengumumkan dari 373.311 orang pendaftar hanya 210.912 siswa yang diterima untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB. Para pendaftar mayoritas memilih sekolah negeri sebanyak 370.115 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement