REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Kepolisian Resor Metro Depok (Polrestro), Jawa Barat, Kombes Pol Abdul Waras, berkeliling ke sejumlah sekolah untuk memberikan sosialisasi dan mencegah pelajar ikut demonstrasi buruh di Jakarta hari ini, Kamis (28/8/2025). Ia mengatakan pelajar memiliki kewajiban utama untuk belajar dan belum cukup umur untuk ikut serta dalam aksi demonstrasi.
"Kami mengingatkan para pelajar agar fokus menimba ilmu di sekolah. Jangan sampai terprovokasi oleh ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Kapolrestro Depok.
Dalam sosialisasi, polisi bersama pihak sekolah juga melakukan pengecekan barang bawaan serta presensi siswa untuk memastikan tidak ada pelajar yang meninggalkan sekolah untuk ikut bergabung dalam aksi. Kombes Pol Abdul Waras, dalam portal resmi Pemerintah Kota Depok, menegaskan apabila terdapat pelajar yang terbukti ikut serta dalam aksi unjuk rasa, maka akan diberikan sanksi sesuai aturan. Sosialisasi ini juga menjadi bahan evaluasi agar peristiwa sebelumnya, di mana sekelompok pelajar SMA/SMK ikut bergabung dalam aksi mahasiswa, tidak terulang kembali.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Moh Jumhur Hidayat beserta keluarga besar buruh di bawah naungan KSPSI tidak mengikuti aksi demonstrasi pada Kamis 28 Agustus 2025 di depan gerbang utama Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta. "Saya sudah instruksikan kepada tiga juta keluarga besar buruh anggota KSPSI di seluruh tanah air untuk tidak terlibat dalam aksi demo itu," kata Jumhur.
Ia mengatakan KSPSI bersama sekitar 100 federasi dan konfederasi buruh lainnya, sudah membuat draf peningkatan kesejahteraan buruh, untuk didialogkan dengan pemerintah, DPR, dan pengusaha. Ia menambahkan demonstrasi adalah jalan akhir bila dialog buntu.
"Dialog saja masih bisa, untuk apa demo. Jadi saya minta itu tidak dilakukan," katanya. Ia mengatakan aksi buruh pada 28 Agustus, tidak murni gerakan buruh karena adanya keterlibatan partai politik di dalamnya, namun dia tetap mempersilahkan pihak-pihak tersebut untuk berunjuk rasa.
"Ini negara demokrasi, silakan bila mau mencari simpati," katanya.
Di kompleks parlemen di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, para buruh telah meninggalkan lokasi unjuk rasa pada Kamis siang. Peserta aksi yang menggunakan atribut organisasi atau aliansi buruh itu secara berkelompok mulai meninggalkan lokasi panggung utama aksi unjuk rasa.
Setelah Ketua Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan orasinya di atas kendaraan yang terparkir di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR, sejumlah peserta aksi tersebut secara perlahan meninggalkan lokasi, namun, di lokasi utama itu masih berlangsung sejumlah orasi yang disampaikan oleh perwakilan buruh lainnya. "Kami pastikan aksi hari ini berjalan damai dan tidak ada aksi anarkis. Kami menyampaikan tuntutan buruh," kata Said.