Jumat 05 Sep 2025 14:21 WIB

Teladani Akhlak Rasulullah, Ummi Siti Oded Serukan Maulid Nabi Momentum Muhasabah

Peringatan Maulid Nabi seharusnya tidak berhenti pada seremoni.

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Ferry kisihandi
Ummi Siti Oded, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat.
Foto: dok pribadi
Ummi Siti Oded, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan kesempatan penting untuk merefleksikan kembali ajaran dan akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Siti Muntamah yang lebih dikenal dengan sapaan Ummi Siti Oded, dalam silaturahmi daring Sahabat Ummi (Shaum) ke-124, belum lama ini.

Ummi Siti menegaskan, kelahiran Nabi Muhammad SAW lebih dari 1.500 tahun lalu telah membawa perubahan mendasar bagi peradaban manusia. Kehadiran beliau memutus rantai kegelapan zaman jahiliyah, ketika kebodohan dan kezaliman merajalela.

“Sebelum Islam datang, masyarakat hidup dalam praktik kesyirikan, ketidakadilan sosial, perjudian, mabuk-mabukan, bahkan pembunuhan bayi perempuan yang dianggap aib,” tuturnya.

Menurutnya, kedatangan Rasulullah SAW membawa cahaya keadilan. Ajaran Islam menghapus perbudakan, menegakkan kesetaraan, serta memuliakan kaum perempuan dengan hak-hak yang sebelumnya dirampas, termasuk hak waris dan hak memilih pasangan hidup.

“Wanita ditempatkan pada posisi terhormat sebagai ratu dalam rumah tangga,” ujarnya.

Ummi Siti mengingatkan, peringatan Maulid Nabi seharusnya tidak berhenti pada seremoni, melainkan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Teladan Nabi Muhammad SAW, kata dia, relevan diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk membangun keluarga yang kokoh, menjaga etika di media sosial, hingga menghadapi tantangan sosial modern. “Korupsi, dekadensi moral pemuda, dan penyalahgunaan media sosial dapat diatasi bila kita kembali pada akhlak Rasulullah,” katanya.

Dalam sesi tanya jawab, Umi Siti juga menekankan pentingnya menjaga adab dalam menyampaikan aspirasi. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam aksi-aksi yang merusak fasilitas umum.

“Kebenaran sudah disampaikan, namun masih ada yang memilih jalan salah. Tugas kita adalah terus menebarkan nilai Islam yang damai dan penuh rahmat,” ucapnya.

Ia berharap, peringatan Maulid Nabi menjadi momentum bersama untuk bermuhasabah, menjaga kondusivitas Jawa Barat, serta memperkuat ukhuwah di tengah dinamika sosial.

“Pemerintah daerah dan wakil rakyat pun harus terus berbenah agar dapat maksimal melayani rakyat,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement