Jumat 05 Sep 2025 17:07 WIB

Profesor Internasional Hadir di Open Lesson SD Gagasceria, yang Kembangkan Computational Thinking

Pada sesi open lesson, siswa diajak untuk menyelesaikan tantangan

Riset Coloring Book karya Prof Roberto Araya (University of Chile), mendorong penerapan computational thinking sejak usia dini.
Foto: Dok Republika
Riset Coloring Book karya Prof Roberto Araya (University of Chile), mendorong penerapan computational thinking sejak usia dini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Riset Coloring Book karya Prof Roberto Araya (University of Chile), mendorong penerapan computational thinking sejak usia dini. Terinspirasi hal ini, SD Gagasceria kembali menegaskan perannya sebagai sekolah inovatif melalui kegiatan Open Lesson: Develop Computational Thinking Through Lesson.

Dalam sesi open lesson, siswa diajak untuk menyelesaikan tantangan yang tidak hanya melibatkan logika dan analisis, tetapi juga melatih kreativitas dalam menemukan solusi. Bahkan, tidak hanya melibatkan siswa, orang tua, dan institusi pendidikan nasional, kegiatan ini juga mendapat perhatian dari Profesor Roberto Araya, hadir secara langsung, memberikan masukan sekaligus apresiasi atas implementasi pembelajaran computational thinking di Gagasceria.

Baca Juga

“Di era yang terus berubah, computational thinking bukan hanya keterampilan teknis, tetapi cara berpikir yang menjadi bekal anak-anak dalam menghadapi kompleksitas kehidupan,” ujar salah satu fasilitator kegiatan.

Menurut Humas Gagas Ceria, Sopiyan Alamsah, melalui kegiatan Open Lesson: Develop Computational Thinking Through Lesson, SD Gagasceria bersama SEAMEO-SEAMOLEC, SEAMEO QITEP in Science, Mathematics, Language, Universitas Terbuka (UT), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka ruang kolaborasi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan sistematis bagi siswa.

Open lesson ini, kata dia, sekaligus menjadi wujud nyata misi Gagasceria untuk membuka ruang kolaborasi bersama orang tua, peneliti, hingga lintas institusi pendidikan. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkaya pengalaman belajar, membangun ekosistem pendidikan yang adaptif, sekaligus menghubungkan siswa dengan dunia penelitian dan inovasi global.

"Kegiatan Open Lesson ini menjadi salah satu langkah Gagasceria dalam konsistensinya mengusung visi Innovative Education: nyaman aman, karakter, personalisasi," ujar Sopiyan dalam keterangan resminya, akhir pekan ini.

Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, kata dia, Gagasceria berharap semakin banyak ruang pembelajaran kolaboratif yang lahir untuk mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh, kritis, dan berkarakter kuat.

Gagas Ceria sendiri, kata dia, sekolah inovatif pilihan yang berkembang bersama seluruh komponen sekolah dan lingkungan agar sadar belajar dan berkembang utuh. Sehingga, dapat berkontribusi untuk kehidupan Indonesia yang lebih bermakna. Sekolah Gagasceria adalah sekolah swasta nasional dan menyediakan jenjang pendidikan dari Preschool, SD dan SMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement