REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan KA Lokal terus membuktikan diri sebagai transportasi kerakyatan yang hadir dekat dengan kehidupan masyarakat. Anne menyampaikan layanan KA Lokal di area II Bandung menjadi sahabat perjalanan warga untuk bekerja, bersekolah, berdagang, hingga berkumpul bersama keluarga.
"Sepanjang Januari–Agustus 2025, jumlah pelanggan mencapai 12.384.242 orang, meningkat 18,08 persen dibanding periode yang sama pada 2024 sebanyak 10.488.143 orang," ujar Anne dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/9/2025).
Anne menyampaikan kenaikan ini menunjukkan peran KA Lokal yang semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dengan harga yang ramah di kantong. Anne mengatakan kereta api lokal adalah denyut nadi kehidupan warga Bandung Raya dan sekitarnya.
"Tarif yang terjangkau, layanan yang aman dan nyaman, membuat kereta lokal menjadi pilihan utama untuk berbagai aktivitas sehari-hari," lanjut Anne.
Saat ini, sambung Anne, KAI mengoperasikan dua layanan utama di wilayah tersebut, yaitu KA Lokal/Commuter Line Garut relasi Purwakarta–Garut (pp) dengan tarif Rp 14 ribu dan KA Lokal/Commuter Line Bandung Raya relasi Padalarang–Cicalengka (pp) dengan tarif hanya Rp 5.000. Anne menyebut layanan ini menjadi tulang punggung mobilitas harian masyarakat, sekaligus solusi transportasi yang lebih hemat waktu dan biaya dibanding moda darat lainnya.
Anne menegaskan kontribusi KA Lokal sangat terasa di berbagai aspek kehidupan. Di bidang pendidikan, banyak pelajar dan mahasiswa yang setiap hari mengandalkan kereta lokal untuk menempuh perjalanan ke sekolah atau kampus.
"Ongkos murah membuat pendidikan lebih terjangkau karena biaya transportasi tidak lagi menjadi hambatan besar," sambung Anne.
Di sektor ekonomi dan perdagangan, KA Lokal menjadi urat nadi aktivitas pedagang kecil, pekerja harian, hingga pelaku UMKM. Konektivitas antarwilayah Bandung Raya, Purwakarta, dan Garut membuat arus barang maupun mobilitas tenaga kerja lebih lancar, sehingga roda perekonomian rakyat tetap berputar.
Anne memaparkan manfaat lain hadir pada aspek kesehatan dan lingkungan. Dengan meningkatnya minat masyarakat naik kereta api, jumlah kendaraan pribadi di jalan bisa berkurang, sehingga polusi dan kemacetan menurun.
"Udara lebih bersih, perjalanan lebih aman, serta risiko kelelahan akibat macet pun berkurang, memberi dampak positif langsung bagi kualitas hidup warga di Bandung Raya," kata Anne.