Kamis 18 Sep 2025 21:50 WIB

Rumah Tangga di Jabar Belum Memiliki Hunian Capai 2,1 Juta

Masyarakat Jabar diminta bisa lebih mengutamakan untuk mengambil kredit rumah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Perumahan (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Perumahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sebanyak 2,1 juta rumah tangga di Provinsi Jawa Barat (Jabar) belum memiliki hunian tetap. Di tingkat nasional, masyarakat yang belum memiliki rumah menurun dari 9,9 juta di tahun 2024 menjadi 9,6 juta di tahun 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, sebanyak 2,1 juta rumah tangga di Jabar masih belum memiliki hunian tetap. Pihaknya memperoleh data tersebut berdasarkan survei sosial ekonomi nasional di bulan Maret tahun 2025

Baca Juga

"Orang yang belum memiliki rumah sudah menurun menjadi 9,6 juta dari tahun lalu sebesar 9,9 juta. Untuk Jawa Barat, yang sudah disebutkan (terdapat) 2,1 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah," ujar Amalia, saat memberikan sambutan acara Penguatan Ekosistem Perumahan dan Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kamis (18/9/2025).

Dengan program kredit perumahan di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Jawa Barat, kata Amalia, akan turut berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

"Tentunya ini sesuatu yang luar biasa karena program ini tidak hanya mengembangkan sektor perumahan saja tetapi yang dikembangkan adalah ekosistem dari perumahan yang tentunya akan menggerakan ekonomi," kata dia.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut menyambut baik data dari BPS ini. Akan tetapi dirinya meminta agar masyarakat Jabar bisa lebih mengutamakan untuk mengambil kredit rumah dibandingkan pakaian dan juga kendaraan bermotor.

"Rumah, itu yang pertama, setelah itu baju.Jadi, jangan gunakan kredit baju kalau belum punya rumah. Jangan guna kredit mobil kalau belum punya rumah. Jangan tunggu kredit motor kalau belum punya rumah," ucap dia saat memberikan sambutan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement