REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran melaporkan sebanyak 8 orang siswa dan siswi salah satu madrasah ibtidaiyah (MI) diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi makan bergizi gratis (MBG) dari dapur MBG atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang baru launching. Dapur MBG tersebut saat ini ditutup sementara.
Kepala Dinkes Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, dugaan keracunan usai mengkonsumsi MBG terjadi kepada 8 orang siswa terdiri dari enam orang perempuan dan dua orang laki-laki. Mereka langsung dibawa dan ditangani ke Puskesmas Cigugur.
"Sampai sekarang hanya satu dirawat, tujuh sudah pulang. Gejalanya mual muntah gak mengkhawatirkan kondisi stabil," ujar Yadi, Rabu (1/10/2025).
Setelah kejadian tersebut, kata dia, pihaknya mengambil sampel makanan dan sisa muntahan untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah Pangandaran dan di satu tempat lainnya. Pihaknya bakal menunggu tiga hari untuk memastikan apakah ditemukan bakteri atau tidak dalam makanan.
Setelah kejadian tersebut, kata dia, dapur MBG tersebut diminta untuk berhenti sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan. Ia menyebut pada Kamis (2/10/2025) seluruh SPPG di Pangandaran bakal dikumpulkan di Polres Pangandaran untuk membahas terkait MBG.
"SPPG baru launching tadi pagi terus mendistribusikan. Kita nunggu hasil apakah betul keracunan atau faktor lain," kata dia.
Ia menyebut setelah 30 menit siswa mengonsumsi MBG mereka langsung mengalami gejala muntah, mual dan lainnya.