Rabu 01 Oct 2025 21:37 WIB

Viral SPPG Cuci Omprengan Asal-asalan, Begini Klarifikasi Pengelolanya

Air yang digunakan untuk mencuci omprengan tampak kotor dan berwarna keruh

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Proses Mencuci Ompreng MBG di Salah Satu SPPG di Bandung Barat Viral di Media Sosial.
Foto: Tangkapan Layar
Proses Mencuci Ompreng MBG di Salah Satu SPPG di Bandung Barat Viral di Media Sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sebuah video yang memperlihatkan proses pencucian food tray alias ompreng stainless di sebuah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) viral di media sosial. Pencucian wadah untuk menu Makan Bergizi Gratis (MBG) itu dinilai tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dari BGN.

Dalam video yang beredar, menunjukkan tiga pegawai pria sedang mencuci wadah itu di menggunakan sponge. Sejumlah ompreng MBG tampak hanya dicelupkan sebentar ke dalam sebuah ember berisi air keruh. Proses pencucian dilakukan seadanya, tanpa air mengalir.

Baca Juga

Air yang digunakan pun tampak kotor, berwarna keruh, dan dipakai berulang kali untuk membersihkan banyak wadah sekaligus. Alih-alih dicuci hingga bersih, wadah-wadah tersebut hanya digoyang-goyangkan sebentar di dalam ember, lalu langsung ditumpuk kembali.

Setelah ditelusuri, SPPG itu berada di Jalan Raya Tagog Munding, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat disetop. BGN itu sudah disetop oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

"Betul (SPPG yang viral), itu sebelum diperbaiki tempat cuci omprengnya. Hari ini dapurnya disetop sementara. Jadi kemarin ada tim dari BGM yang sidak, temuannya terkait proses pencucian dan kondisi dapur," ujar Taufik, perwakilan SPPG Citatah saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).

Berdasarkan arahan dari BGN, pihaknya langsung melakukan perbaikan sarana pencucian omprengan kemudian dapur agar sesuai dengan standar yang ditetapkan BGN. Renovasi akan dilakukan secara menyeluruh. "Sudah-sudah, berkala perbaikannya. Hari ini kami sudah melakukan pengukuran untuk perbaikan dapur, nanti pelaksanaan renovasinya hari Senin. Jadi sampai renovasi selesai, dapurnya tidak beroperasi dulu," kata Taufik.

Taufik mengatakan, BGN juga memberikan arahan agar dapur menerapkan pengolahan menu MBG sesuai dengan petunjuk teknis (juknis). Mulai dari bahan baku yang digunakan, proses pemasakan, pemorsian, sampai pendistribusian. "Pastinya kita selalu diingatkan soal itu, jangan sampai kasus seperti di SPPG Cipongkor dan Cihampelas kejadian di sini. Amit-amit kami juga tidak mau seperti itu, seperti bahan baku di kami didistribusikan fresh, beli sehari sebelumnya," kata Taufik.

Kapolsek Cipatat AKP Iwan Setiawan mengatakan, penutupan SPPG yang viral itu dilakukan langsung Direktur Deputi Tauwas Wilayah II, Brigjen TNI Albertus Doni Dewantoro terjun langsung menutup operasional dapur MBG itu. "Ya mas betul ditutup. Kemaren dari Deputi Pengawasan BGN Brigjen Doni yang datang," kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement