Selasa 14 Oct 2025 19:03 WIB

Ratusan Bencana Landa Cirebon Sejak Awal Tahun

Kejadian pohon tumbang terjadi 54 kali.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pohon tumbang di Jalan Raya Kuningan – Cirebon (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Pohon tumbang di Jalan Raya Kuningan – Cirebon (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan kejadian bencana melanda berbagai wilayah di Kota Cirebon sejak awal Januari 2025. Masyarakat pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat musim hujan yang mulai datang. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, tercatat ada 110 kejadian bencana yang terjadi sejak Januari sampai September 2025.

“Bencana yang terjadi di Kota Cirebon paling banyak berupa pohon tumbang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, Senin (13/10/2025).

Baca Juga

Andi mengatakan, kejadian pohon tumbang terjadi 54 kali. Selain itu, bencana lainnya berupa rumah ambruk akibat faktor cuaca dan kondisi bangunan yang sudah rapuh mencapai 31 kejadian. Adapula delapan kejadian akibat cuaca ekstrem, tujuh kejadian banjir, empat kejadian tanah longsor, tiga kejadian kebakaran lahan, dua operasi SAR dan satu kejadian banjir rob.

Andi mengungkapkan, ratusan kejadian tersebut menunjukkan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan sigap menghadapi kondisi cuaca ekstrem.

Andi menambahkan, BPBD Kota Cirebon juga terus berupaya proaktif untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan potensi bencana hidrometeorologi. “Upaya ini terdiri dari pra-bencana berupa mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pasca bencana,” katanya.

Andi menjelaskan, pada tahap pra-bencana, pihaknya fokus pada pencegahan dan pengurangan risiko. Hal itu melalui berbagai langkah seperti pemetaan wilayah rawan bencana, termasuk daerah langganan banjir, longsor, dan rob.

Upaya lainnya, BPBD Kota Cirebon juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan bencana. Kerja bakti dan normalisasi saluran air bersama masyarakat serta koordinasi dengan BBWS Cimanuk–Cisanggarung untuk pengerukan sungai.

BPBD Kota Cirebon juga mencanangkan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana. Apel dan gladi kesiapsiagaan juga dilakukan bersama TNI/Polri, instansi pemerintah, Basarnas, dan relawan. “Semua upaya itu bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sekaligus meminimalisasi risiko kerugian ketika bencana terjadi,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement