REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bandung mengetahui adanya urunan dari orangtua siswa untuk kegiatan pekan seni (Pensi) yang bakal digelar Januari tahun 2026 mendatang. Termasuk dalam proposal kegiatan hendak mengundang bintang tamu diantaranya band HIVI, dan DJ Tenxi.
Namun, mereka membantah urunan yang dilakukan oleh panitia OSIS kepada orangtua siswa bersifat wajib dan dipatok. Kepala SMPN 2 Bandung Widyaningsih mengatakan, panitia OSIS sudah mempresentasikan tentang rencana pensi yang bakal digelar pada bulan Januari tahun 2026 mendatang.
Ia menyebut pihak sekolah mendampingi dan meluruskan apabila ada yang melenceng dari proposal tersebut. Terkait dengan rencana mengundang bintang tamu DJ Tenxi, kepala sekolah sendiri mengaku tidak mengetahui terkait sosok DJ tersebut.
Sedangkan menyangkut urunan kepada orang tua siswa, ia mengatakan diketahui oleh pihak sekolah. Akan tetapi, nilai urunan tersebut tidak wajib dan tidak dipatok.
"Urunan diketahui (sekolah). Nilainya tidak diwajibkan sukarela, nilai nominal yang ditetapkan tidak ada," ujar Widyaningsih, Selasa (21/10/2025).
Ke depan, ia mengatakan kegiatan pekan seni siswa tetap akan dilaksanakan. Sebab selain menghadirkan bintang tamu, juga terdapat penampilan dari ekstrakurikuler sekolah.
Akan tetapi, kata dia, rencana untuk mengundang bintang tamu DJ Tenxi bakal dibatalkan. Ia menambahkan kepanitiaan pensi dipegang oleh OSIS sedangkan orang tua dan sekolah menjadi pendamping.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Bandung Taryono mengatakan, kegiatan pensi yang akan digelar Januari tahun 2026 nanti masih dalam tahap perencanaan. Ia mengatakan para siswa memiliki keinginan untuk menghadirkan sejumlah bintang tamu.
"Untuk bintang tamu ada keinginan menghadirkan bintang tamu itu masih rencana padahal ada kegiatan bagusnya sebelumnya ada kegiatan ekskul," kata dia.
Ia mengakui bintang tamu yang rencana bakal dihadirkan yaitu HIVI, hingga DJ Tenxi dan band perunggu.
Karena pensi merupakan hajat terakhir kepengurusan OSIS, ia mengatakan para siswa berinisiatif urunan untuk membeli kebutuhan seragam, kaos dan merchandise serta yang lainnya. "Mereka berinisiatif urunan. Silahkan saja kalau diperlukan mah kata saya," kata dia.
Ia mengatakan tidak terdapat kewajiban seluruh siswa membayar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika