REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Wakil Ketua PSI Jawa Barat, Iwan Koswara atau yang akrab disapa Kang Ikos, menyampaikan harapannya pada peringatan Hari Jadi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke-11.
Ia menegaskan usia baru ini harus menjadi momentum untuk memperkuat jati diri PSI sebagai partai yang lahir dari semangat perubahan dan keberpihakan kepada rakyat.
Menurut Kang Ikos, PSI sejak awal dirancang sebagai partai yang dekat dengan kelompok muda. Bukan semata karena basis pemilihnya didominasi generasi milenial dan Gen Z, tetapi karena nilai-nilai yang diusungketerbukaan, kejujuran, kerja konkret, serta keberanian bersuara merupakan karakter yang tumbuh kuat dalam jiwa muda Indonesia.
“PSI adalah partai untuk jiwa-jiwa muda yang ingin Indonesia bergerak lebih cepat, lebih bersih, dan lebih berintegritas,” ujar Kang Ikos kepada Republika.co.id, Ahad (16/11/25)
Ia menambahkan, perjalanan 11 tahun PSI bukan tanpa tantangan. Namun, berbagai dinamika politik justru membentuk PSI menjadi partai yang semakin matang dalam sikap, solid dalam organisasi, dan konsisten dalam kerja-kerja lapangan.
“Kami di Jawa Barat berkomitmen untuk terus hadir, tidak hanya di ruang-ruang formal politik, tetapi di tengah masyarakat. PSI Jabar akan terus mendengar aspirasi rakyat, terutama hal-hal yang sering luput dari perhatian,” kata Kang Ikos.
Dalam konteks Jawa Barat, ia menegaskan PSI tidak ingin menjadi partai yang hanya muncul saat pemilu. Fokus PSI adalah keberlanjutan kerja. Program sosial, advokasi persoalan warga, dan keterlibatan dalam isu-isu kota maupun desa menjadi prioritas. “Semangat kami sederhana: PSI harus benar-benar bersama rakyat, bukan hanya mengatasnamakan rakyat,” ujarnya.
Di usia ke-11, Kang Ikos berharap PSI semakin dewasa, semakin dipercaya, dan semakin mampu menjadi ruang bagi warga yang ingin memperjuangkan perubahan yang konkret dan berkelanjutan. Ia pun mengajak seluruh kader untuk menjadikan momen ini sebagai titik tolak memperkuat solidaritas, disiplin, dan kerja politik yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.