Jumat 05 Feb 2021 08:36 WIB

'Mengkhawatirkan, Banyak Dokter yang tidak Mau Divaksin'

Ini karena masih ada dokter misinformasi tentang Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Covid-19
Foto:

Bob mengakui, hoaks dan misinformasi ini menjadi tantangan bagi pihaknya. Oleh karena itu, dia berharap dokter bisa berkontribusi dalam memerangi misinformasi Covid-19. Pertama, dia meminta dokter harus update. 

"Dokter berusaha sekuat mungkin mempengaruhi bukan hanya lewat media sosial. Bisa juga bertemu influencer dari tenaga medis yang memfasilitasi hoaks ini," katanya.

Kemudian, kedua dokter diminta tidak terlibat dalam konflik kepentingan. Sebab selama ini banyak sekali tenaga kesehatan yang memiliki pengaruh pada masyarakat mengalami konflik kepentingan, baik bidang agama, sikap politik, ekonomi, sehingga dokter jadi bias dalam menyikapi Covid-19.  

Tenaga kesehatan (nakes) dokter diharapkan bisa ikut memberikan informasi mengenai virus ini, namun masih banyak dokter yang misinformasi, bahkan ikut menyebarkan berita bohong (hoaks) terkait virus ini.

"Yang menjadi masalah adalah kami sebagai nakes," ujarnya.

 

Dia mengakui, ada beberapa jenis nakes dalam menyikapi virus ini. Pertama, dia melanjutkan, nakes yang mengikuti perkembangan informasi tentang Covid-19 sehingga tindakannya juga menjadi update. Kemudian kedua adalah nakes yang konservatif. Kemudian yang jadi masalah adalah yang tipe ketiga yaitu misupdate. Padahal, dia melanjutkan, dokter adalah sosok yang ditiru masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement