Ahad 21 Feb 2021 17:01 WIB

Pemkot Bogor Evaluasi Dampak Ganjil-Genap Terhadap Ekonomi

Jumlah pelanggar ganjil-genap di Kota Bogor berkurang dengan gencarnya sosialisasi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiato
Foto:

Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin turut menyoroti beberapa hal dari sistem ganjil-genap yang dilaksanakan Pemkot Bogor. Di antaranya mengenai sosialisasi dan edukasi soal kebijakan ganjil-genap dan data Covid-19.

Jenal menilai, masyarakat lebih takut kepada aturan daripada terhadap Covid-19. Sebab, pada penerapan ganjil-genap terdapat penurunan jumlah kendaraan.

"Karena dari dulu Pemkot Bogor melakukan sosialisasi dan edukasi serta sosialisai tidak berpengaruh dan terus meroket terus malah mereka berkerumun. Nah, kali ini ketegasan Polri dengan ganjil-genap, sanksi, atau denda, ini bukti bahwa warga lebih takut terhadap aturan bukan karena Covid-19. Faktanya ya ketika ganjil genap ini ya penurunan angka lalu lintas di Bogor cukup lengang," ujar Jenal.

Karena itu, dia berharap agar kebijakan ganjil-genap tersampaikan kepada masyarakat, dan tidak hanya inovasi di awal. Sebab, menurutnya, selama ini belum pernah ada capaian positif terhadap penurunan angka Covid-19 di Kota Bogor.

Terkait data Covid-19, Jenal juga meminta ada paparan yang jelas terkait jumlah penambahan orang yang terkofnirmasi positif. Diantaranya adalah penjelasan berapa jumlah kasus positif dari orang yang melakukan swab test di hari yang sama.

"Kan kita enggak tahu jadi ukuran penurunan angka Covid itu publik harus betul-betul paham dan mengerti bukan data yang asal-asalan, tapi yang memang secara statistik dinas kesehatan tim Gugus Tugas Covid. Saya harap masyarakat bisa prihatin terhadap laju Covid ini, mudah-mudahan opsi yang bisa dijadikan penyeimbang antara kesehatan tetap kita lindungi usaha tetap berjalan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement