REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim varian baru virus Corona B117 belum ditemukan di Kota Bandung sebab pemerintah Provinsi Jawa Barat belum menugaskan Dinas Kesehatan untuk melakukan trasing. Diketahui, virus B117 di Indonesia ditemukan pertama kali di Kabupaten Karawang.
"Belum (ada) kita belum diminta menyisir kontak erat dari Karawang ke mana. Provinsi yang menugaskan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, Senin (8/3).
Ia melanjutkan, penanganan virus B117 yang ditemukan di Kabupaten Karawang langsung ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemkot Bandung sendiri terus menggalakkan disiplin protokol kesehatan lebih ketat seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Semua masyarakat memperketat protokol kesehatan, kami tingkatkan 3 T-nya. Pelacakan oleh provinsi," ujarnya.
Ahyani mengatakan, berdasarkan penyebaran virus B117 di Inggris dan hasil penelitian akademisi virus tersebut lebih cepat menular hingga 70 persen. Kondisi tersebut jika tidak tertangani dapat berpengaruh terhadap fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit.
Ia menuturkan, meski varian baru namun vaksin yang saat ini sedang digalakkan tetap bermanfaat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ahyani mengatakan angka kesembuhan di Kota Bandung saat ini tinggi dan diharapkan masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan.
Kasus Covid-19 aktif di Kota Bandung hingga Ahad (7/3) mencapai 1.192 kasus dengan total kasus kumulatif mencapai 13.555. Kasus pasien sembuh sendiri telah mencapai 12.110 dan kasus pasien yang meninggal dunia mencapai 253 orang.
Ada 10 kecamatan yang menyumbang kasus tertinggi di Kota Bandung yaitu Kecamatan Coblong 91 kasus, Sukasari 79 kasus, Lengkong 68 kasus, Bandung Kidul 64 kasus, Cibiru 63 kasus. Antapani 58 kasus, Andir 55 kasus, Astanya Anyar 53 kasus, Regol 52 kasus dan Bojongloa Kaler 51 kasus.